Keterampilan Literasi Bukan Barang Murah, Jangan Sepelekan! - Salingka Nagari

Info Terkini

Post Top Ad


Kamis, 18 November 2021

Keterampilan Literasi Bukan Barang Murah, Jangan Sepelekan!


Anetry.Net
– Berbagi pengetahuan dan keterampilan adalah hal baik yang perlu dilakukan seseorang.

 

Siapapun ia, harus menyadari bahwa kelebihan yang ada merupakan amanah dari Sang Maha Pencipta untuk dijaga dan ditujukan membangun kemaslahatan bersama. Ini pondasi yang mesti ada dalam setiap diri manusia.

 

Siapapun anda, pekerja profesional maupun freelancer yang malang-melintang di keseharian dengan berbekal beragam keterampilan dan kelebihan, pantas menyebarkannya dalam bentuk apapun dengan niat kebaikan. Jangan pelit, jangan pula sombong. Semua datang dari Allah, merupakan amanah yang suatu saat akan dimintai pertanggungjawabannya kelak.

 

Bicara dunia literasi, keterampilan-keterampilan yang dimiliki para pegiat literasi adalah barang mahal, bukan murahan. Keterampilan menulis, pengetahuan menulis, pemahaman tentang seluk-beluk terkait literasi ini menjadi bernilai tinggi, karena untuk mendapatkannya banyak kisah yang tersembunyi dan tidak diketahui orang.

 

Bagi anda yang melihat seseorang dengan keterampilan menulis, mulai menanjak dan menjadi sorotan banyak pihak, tahukah anda apa yang dilaluinya ketika menimba pengetahuan dan keterampilan itu? Apakah seperti yang anda lihat seketika, ujug-ujug menjadi penulis berkualitas baik? Tentu tidak. Anda jangan memandang rendah keterampilan literasi satu ini. Bukan hanya waktu yang dikorbankan, tapi juga uang. Anda tahu uang? Materi yang anda ikut mengejarnya bahkan kadang sampai mengorbankan pihak lain demi mendapatkannya? Tapi bagi pegiat literasi, mereka tidak tidak mengorbankan siapapun, tapi mengorbankan waktu dan isi kantongnya demi keterampilan itu.

 

Bila suatu ketika, semisal anda adalah orang yang lebih tinggi jabatannya dari pegiat literasi dalam profesi utama, meminta atau berpesan melalui siapapun untuk sharing keterampilannya di bidang literasi, anda sudah salah cara. Bukan begitu seharusnya.

 

Setiap keterampilan yang dimiliki seseorang, menjadi identitas yang melekat dalam dirinya. Sama seperti anda yang mungkin mengedepankan identitas jabatan; yang sejatinya itu hanya melekat sesaat. Keterampilan bagi para pegiat literasi itu bahkan tidak pernah menyinggung kepentingan siapapun. Tidak pernah pula meminta belas-kasihan orang-orang untuk membawanya pada bidang yang ia tekuni. Pegiat literasi, membangun dirinya dengan marwah, bukan dengan cara mengemis. Kadang harus dengan airmata ketika mendapatkan tantangan berat dari mentor-mentor mereka.

 

Sebuah kisah yang mungkin jadi anekdot bagi kita semua, seorang petinggi (peraaan yang bersangkutan saja) di suatu tempat, meminta salah seorang pegiat literasi untuk berbagi pengetahuan dan keterampilannya kepada rekanan dan sejawat di lingkungannya. Sungguh luar biasa. Bahasa dan kalimat yang terkesan santun penuh budaya dan etika, menyanjung dengan puja-puji layaknya seorang penanggap wayang yang puas dengan suguhan, menginginkan hal lebih dari si pegiat literasi.

 

“Ayo berbagilah dengan sesama rekanmu. Jangan disimpan sendiri kelebihanmu itu.” Begitu ungkapan penutup darinya. Seolah memuji, namun ada nada perintah yang sebetulnya tidak layak datang dari mulut yang mungkin sekelas pecundang saja. ‘Tidak bermeja’ begitu istilah seorang teman.

 

Bila ini pernah terjadi di lingkungan anda sebagai pegiat literasi, maka jawablah dengan bijak, ‘Saya siap berbagi ketika diundang resmi sebagai narasumber. Dan jadwalnya silahkan sesuaikan dengan jadwal saya saja.’

 

Sombongkah itu? Tentu tidak! Sebagai pegiat literasi, keterampilan yang anda peroleh dengan pengorbanan waktu, uang dan tenaga, tidak boleh dianggap sepele. Bila anda berbagi kepada mereka yang butuh tapi tidak mampu membayar, maka itu jadi sedekah. Wajib membantu kaum dhu’afa. Tapi bila dalam kesatuan profesi, jangan rendahkan diri anda berbagi kepada yang tidak meminta. Keterampilan anda, bahkan diri anda anda akan tiada harga sama sekali di depan mereka.

 

Bagi anda yang hanya bisa menuntut dan menganggap remeh keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki seseorang, mungkin ada baiknya anda kembali membaca Kitab Suci. Sang Khaliq saja meninggikan derajat manusia berilmu. Seperti dijelaskan dalam Surat Al-Mujadalah ayat 11 berikut:

 



“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah. Niscaya Allah  akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdirilah. Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.”

 

Karena itu, mari sadari posisi, sopan santun bukan dalam menata kalimat saja, tapi juga dalam berpikir. Bila ingin berbicara, letakkan mulutmu di belakang hatimu agar kau paham tentang rasa, bukan sekadar bicara tapi malah menyakiti orang lain, atau bisa jadi malah merendahkan derajatmu dengan perkataan yang tiada bernilai. (Ilustrasi: google image)

Penulis: Nova Indra (CEO P3SDM Melati Media Group, pimpinan Sekolah Indonesia Menulis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad