Jakarta, Anetry.Net –Kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia belum ada, namun ada tujuh pasien suspect, satu pasien di antaranya menderita cacar namun bukan cacar monyet.
Selain itu juga ada
satu orang di Singkawang,
tetapi setelah melalui konfirmasi dan kalirifikasi ternyata pasien itu menderita
Varicella atau cacar air.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes),
Mohammad Syahril dalam konferensi
pers Kementerian Kesehatan Jumat (24/6). Syahril mengatakan total kasus yang dicurigai ada sembilan namun
semuanya bukan cacar monyet.
“Alhamdulillah kasusnya belum ada
di Indonesia. Ada dua laboratorium yang disiapkan pemerintah untuk mendeteksi
dini apabila ada dugaan monkeypox di Indonesia,” kata Syahril.
Laboratorium
tersebut adalah Pusat Studi Satwa Primata, LPPM Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Penyakit Infeksi Prof. Sri
Oemiyati.
Seperti keterangan
yang diperoleh media ini, Cacar monyet merupakan infeksi zoonosis. Penyebabnya berasal dari hewan. Penularan virus monkeypox dari hewan ke manusia secara
kontak langsung dengan darah hewan yang positif seperti monyet, tikus, atau tupai.
Masa Inkubasi monkeypox ini lima sampai 13 hari atau
lima sampai 21 hari. Ada dua periode yaitu masa invasi, 0-5 hari yang gejalanya
demam tinggi sefalgia berat, limfadenopati, myalgia dan asthenia.
Yang kedua
yaitu masa erupsi satu sampai tiga hari paska demam terjadi ruam pada kulit.
Ruam 95 persen mengenai wajah, telapak tangan, dan kaki sebanyak 75 persen.
Kemudian mukosa 70 persen, alat kelamin 30 persen, dan selaput lendir mata 20
persen. (sumber: infopublik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.