Palangka Raya, Anetry.Net – Menurut UNESCO pada tahun 2018, setiap dua minggu ada satu bahasa daerah yang punah.
“Kepunahan bahasa terjadi terutama
karena para penuturnya tidak lagi menggunakan dan/atau mewariskan bahasa
tersebut kepada generasi berikutnya,” ungkap Sekretaris Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, Hafidz Muksin dalam kunjungan kerja ke
Palangka Raya, pada Jumat, (17/6).
Hafidz menyampaikan, perlu dilakukan revitalisasi
bahasa daerah untuk mengatasi ancaman
kepunahan tersebut. Hal itu ditujukan menjaga kelangsungan hidup bahasa dan sastra daerah. Selain itu juga menciptakan
ruang kreativitas dan kemerdekaan bagi para penutur bahasa daerah itu sendiri.
Menurutnya, guna mewujudkan tujuan
tersebut tentu perlu strategi yang tepat.
Upaya tersebut antara lain dengan melibatkan setiap
elemen pemangku kepentingan.
Selanjutnya adalah melaksanakan revitalisasi bahasa
daerah yang terintergrasi dengan lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat;
mengoptimalkan pemanfaatan media digital.
Selain itu kata
Hafidz, memberi fleksibilitas bagi tiap daerah untuk
mengimplementasikan program revitalisasi bahasa daerah sesuai karakteristik
wilayahnya.
Dalam rangka implementasi kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah tersebut, Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah, Valentina Lovina Tanate menyampaikan program dukungannya melalui Rapat Koordinasi Antarinstansi dan Pakar dalam Rangka Implementasi Model Pelindungan Bahasa Daerah di Provinsi Kalimantan Tengah.
Rapat koordinasi tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi,
membulatkan tekad, dan menyatukan gerak langkah bersama pemangku kepentingan
dalam merevitalisasi bahasa daerah Kalimantan Tengah.
“Adapun rapat koordinasi ini merupakan
agenda pertama dari rangkaian kegiatan Program Merdeka Belajar Episode ke-17
tentang Revitalisasi Bahasa Daerah di Kalimantan Tengah. Ada empat bahasa
daerah di Kalimantan Tengah yang akan direvitalisasi pada tahun 2022 ini, yaitu
bahasa Dayak Ngaju, Maanyan, Ot Danum, dan Melayu dialek Kotawaringin.,” tutur
Valentina pada kesempatan yang sama. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.