Jakarta, Anetry.Net – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah merumuskan besaran anggaran pendidikan 20 persen untuk tahun depan.
Hal tersebut berdasarkan rencana anggaran
pendapatan dan belanja negara (RAPBN) yang sudah disusun pemerintah.
"Kita akan tetap menganggarkan
anggaran pendidikan 20 persen. (Untuk) anggaran kesehatan tidak lagi memberikan
alokasi khusus untuk pandemi,” ungkap Sri Mulyani.
Namun, lanjutnya, anggaran kesehatan
yang reguler akan naik dari Rp 133 triliun ke Rp 168,4 triliun. “Ini untuk
memperkuat sistem kesehatan di Indonesia," ujar Sri Mulyani dalam
keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (8/8) kemarin.
Ia melanjutkan, besarnya total anggaran
subsidi untuk masyarakat akan meningkat pada 2023. Sebagai gambaran, tahun ini
total besaran anggaran subsidi sebanyak Rp 502 triliun.
"Tahun depan juga masih akan sangat
besar. Yang nanti angka finalnya akan disampaikan oleh Bapak Presiden. Artinya
tahun depan untuk beberapa subsidi dari beberapa barang yang diatur pemerintah
masih akan dicoba untuk distabilkan dan dengan konsekuensi subsidi yang
meningkat," jelas Sri.
Sri mengungkapkan, sidang juga membahas
desain dari RAPBN 2023 dalam situasi di mana perekonomian global mengalami
guncangan dan gejolak serta ketidakpastian yang sangat tinggi.
Oleh karenanya Presiden memberikan
arahan agar RAPBN 2023 harus didesain untuk bisa mampu tetap menjaga
fleksibilitas dalam mengelola gejolak yang terjadi.
Prioritas nasional pada 2023 adalah SDM,
pembangunan infrastruktur termasuk pembagunan Ibu Kota Nusantara dan
penyelenggaraan pemilu.
Ia menambahkan, pemerintah akan
menggunakan instrumen belanja pusat dan daerah untuk bisa mendukung berbagai
program prioritas nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.