Bali, Anetry.Net – Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) disambut positif oleh berbagai elemen yang turut menyemarakkan acara.
Selain pemberian penghargaan Apresiasi
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Inspiratif Tahun 2022, peserta dan undangan dalam peringatan tersebut diajak
menikmati beragam pertunjukan seni dari pengisi acara dan dialog inspiratif
yang dipandu langsung oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.
Dalam sambutannya, Nadiem mengucapkan terima
kasih kepada semua guru yang telah berani menghadirkan berbagai inovasi yang
semata-mata dilakukan untuk peserta didiknya. Keberanian berinovasi harus terus
ditingkatkan jika bangsa Indonesia ingin melompat maju ke depan.
“Saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu dan Bapak guru semua untuk semangatnya yang luar
biasa. Mari kita tetap kompak dan serempak, serentak berinovasi wujudkan
Merdeka Belajar,” ajak Nadiem.
Momen
Haru Siswa Berkebutuhan Khusus Dapat Apresiasi Mendikbudristek
Sebelumnya di pagi hari sebelum acara
Puncak peringatan HGN 2022 dimulai, momen haru dan bangga dirasakan keenam
siswa dari SLB Negeri 1 Badung, Bali saat Nadiem secara mengejutkan menjumpai mereka di
belakang panggung.
“Saya ingin ketemu langsung, menyapa
kalian semua, dan memberikan semangat untuk pentasnya hari ini. Luar biasa
sekali adik-adik ini,” ujar Nadiem
kepada enak orang anak berkebutuhan khusus yang dihadirkan sebagai pengisi
acara.
Keenam siswa berkebutuhan khusus tuli
ini adalah Cecilia Astrid (Kelas X), I Gst Ayu Mas Pradnya Dewi (Kelas X),
Kadek Latri Astuti (Kelas IX), I Ketut Anom Juliana (Kelas XII), I Gede Windhu
Darma Putra (Kelas IX), dan I Komang Triana Antara (Kelas IX). Pada peringatan
HGN 2022 ini mereka menampilkan Tari Puspawresti yang telah dilatih intensif
selama dua minggu.
Dengan dipandu oleh guru pendamping,
Nadiem dengan menggunakan bahasa isyarat mengucapkan, “Saya senang sekali
berjumpa kalian.”
Kemudian, tak lupa Nadiem dan Franka
menyemangati para siswa, “Semoga sukses pertunjukannya.”
Ni Nyoman Ari Safitri selaku guru
pendamping merasa bangga dan mengapresiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang benar-benar mengakui keberadaan
pendidikan yang inklusif.








Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.