Perpusnas Diminta Pertajam Unsur Pembangunan Literasi - Salingka Nagari

Info Terkini

Post Top Ad


Selasa, 29 November 2022

Perpusnas Diminta Pertajam Unsur Pembangunan Literasi


Jakarta
, Anetry.Net – Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) diminta pertajam Unsur Pembangunan Literasi Masyarakat sebagai variabel kajian penyusunan indeks literasi nasional.

 

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi X DPR RI dengan Perpusnas di Ruang Rapat Komisi X DPR RI, Jakarta, pada Kamis (24/11) lalu. Ia menyatakan Indeks Literasi Masyarakat yang disusun Perpusnas dapat menjadi landasan kebijakan literasi pemerintah.

 

Selain itu, dibutuhkan penguatan kelembagaan Perpusnas untuk mengelola program dan kegiatan literasi agar menjadi suatu gerakan literasi secara nasional.

 

“Kami sudah banyak berdiskusi dengan beberapa kementerian dan lembaga tentang literasi, namun kebanyakan hanya berhenti di program dan proyek yang bentuknya fisik saja seperti bangunan dan buku-buku. Jadi jangan sampai berhenti di program saja, tapi bagaimana literasi bisa gerakan, di mana Perpusnas bisa menjadi inisiator untuk mengajak berbagai kementerian dan lembaga berkolaborasi,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI Moh Haerul Amri, menyampaikan apresiasinya atas capaian yang diraih Perpusnas. Dia menilai, Perpusnas perlu melakukan kolaborasi dan sinergitas dengan Kemendikbud dalam rangka penguatan literasi. 

 

"Perkembangan indeks pembangunan literasi masyarakat dari tahun 2018 hingga 2021 mengalami kenaikan yang signifikan. Saya kira ini capaian yang sangat bagus, namun tentunya harus ada kolaborasi dan sinergitas dengan Kemdikbud," terangnya.

 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, menjelaskan literasi bukan hanya sekadar pandai baca tulis. Sejatinya, literasi adalah kemampuan menciptakan barang dan jasa yang bermutu yang dapat mengantarkan bangsa Indonesia sebagai bangsa produsen, bukan konsumen.

 

Untuk itu, Kepala Perpusnas menegaskan dibutuhkan kesamaan persepsi antara seluruh pihak mengenai makna literasi, sumber daya manusia unggul, negara maju dan produsen.

 

“Manusia unggul adalah manusia yang memiliki kapasitas pengetahuan dan teknologi, juga inovasi dan kreativitas,” pungkasnya. (parlementaria/Foto: media indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad