Jakarta, Anetry.Net – Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) diminta pertajam Unsur Pembangunan Literasi Masyarakat sebagai variabel kajian penyusunan indeks literasi nasional.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, dalam Rapat Dengar
Pendapat Komisi X DPR RI dengan Perpusnas di Ruang Rapat Komisi X DPR RI,
Jakarta, pada Kamis (24/11) lalu. Ia menyatakan Indeks Literasi Masyarakat yang
disusun Perpusnas dapat menjadi landasan kebijakan literasi pemerintah.
Selain itu, dibutuhkan penguatan
kelembagaan Perpusnas untuk mengelola program dan kegiatan literasi agar
menjadi suatu gerakan literasi secara nasional.
“Kami sudah banyak berdiskusi dengan
beberapa kementerian dan lembaga tentang literasi, namun kebanyakan hanya
berhenti di program dan proyek yang bentuknya fisik saja seperti bangunan dan
buku-buku. Jadi jangan sampai berhenti di program saja, tapi bagaimana literasi
bisa gerakan, di mana Perpusnas bisa menjadi inisiator untuk mengajak berbagai
kementerian dan lembaga berkolaborasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI
Moh Haerul Amri, menyampaikan apresiasinya atas capaian yang diraih Perpusnas.
Dia menilai, Perpusnas perlu melakukan kolaborasi dan sinergitas dengan
Kemendikbud dalam rangka penguatan literasi.
"Perkembangan indeks pembangunan
literasi masyarakat dari tahun 2018 hingga 2021 mengalami kenaikan yang
signifikan. Saya kira ini capaian yang sangat bagus, namun tentunya harus ada
kolaborasi dan sinergitas dengan Kemdikbud," terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala
Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, menjelaskan literasi bukan hanya sekadar
pandai baca tulis. Sejatinya, literasi adalah kemampuan menciptakan barang dan
jasa yang bermutu yang dapat mengantarkan bangsa Indonesia sebagai bangsa
produsen, bukan konsumen.
Untuk itu, Kepala Perpusnas menegaskan
dibutuhkan kesamaan persepsi antara seluruh pihak mengenai makna literasi,
sumber daya manusia unggul, negara maju dan produsen.








Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.