Jakarta, Anetry.Net – Pengamat pendidikan Andreas Tambah mengatakan, tingkat literasi pelajar Indonesia masih rendah.
Ia berharap ada
gerakan literasi nasional yang lebih hidup untuk meningkatkan literasi anak
bangsa di tahun 2023.
"Hidupkan
gerakan literasi nasional, manfaatkan para penggiat literasi, para pelaku
literasi dengan menyediakan sumber bacaan dan akses yang lain, termasuk di
dalamnya biaya operasional," ujar Andreas saat memaparkan
Catatan Akhir Tahun bidang Pendidikan", Senin (26/12) lalu.
Anggota Komisi
Pendidikan itu menyebut, gerakan literasi ini tidak mungkin hanya dapat
mengandalkan sekolah. Untuk itu perlu peran penggiat literasi di masyarakat
untuk menggenjot kemampuan literasi tersebut.
"Masyarakat
perlu mendapat edukasi tentang literasi dan yang mampu melakukan hal itu adalah
penggiat literasi yang berada di tengah masyarakat," jelasnya.
Sejatinya, kata
Andreas, gerakan literasi nasional itu sudah pernah dicanangkan di tahun 2016.
Dan hal itupun disambut baik oleh masyarakat.
"Namun
pemerintah belum menyambut dan menopang pegiat literasi ini, pemerintah belum
memberikan solusi tentang pendanaan dan fasilitas gerakan itu sendiri seperti
sumber bacaan dan perlengkapan yang dibutuhkan," pungkasnya. (medcom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.