Jakarta, Anetry.Net – Pertukaran ilmu, budaya, dan bahasa antara Indonesia dan Jepang melalui kerja sama dengan The Japan Foundation telah berlangsung sejak tahun 1974.
Kali ini, hubungan tersebut diperkuat
salah satunya adalah melalui kerangka Memorandum Kerja Sama (Memorandum
of Cooperation/MoC) pada bulan Juli 2022 yang melibatkan Nihongo
Partners.
Hal tersebut diungkapkan Pelaksana tugas
(Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Humas (BKHM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Anang Ristanto saat audiensi dengan
relawan program Nihongo Partners Gelombang ke-17 di kantor Kemdikbudristek,
Jakarta, (17/1).
“Selain itu, Kemdikbudristek juga
mendapat praktik baik dan pengalaman pembelajaran menyenangkan dari siswa serta
guru dan tenaga kependidikan saat melakukan interaksi dengan relawan Nihongo
Partners,” tegas Anang.
Ia berharap relawan dapat mempromosikan budaya Indonesia setibanya di
negara asal serta program ini dapat selaras dengan kebijakan Merdeka Belajar
dalam hal menambah manfaat untuk Guru Penggerak maupun Sekolah Penggerak.
Senada dengan itu, Direktur Jenderal
Japan Foundation, Takahashi Yuichi mengungkapkan apresiasi atas dukungan Kemdikbudristek
untuk program Nihongo Partners.
“Japan Foundation menyampaikan apresiasi
untuk Kemendikbudristek yang telah memfasilitasi penugasan relawan kami yang
ditugaskan di 20 SMA dan SMK terpilih di kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan
Bekasi,” urai Takahashi
“Meskipun kegiatan relawan Gelombang
ke-17 akan berakhir di bulan Maret 2023, namun kami akan menciptakan program
berkelanjutan untuk para relawan dapat berbagi praktik baik dan pengalaman yang
didapat di Indonesia kepada rekan sejawatnya di Jepang,” sambung Takahashi. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.