Sering Terjadi di SD/MI, Ortu Wajib Simak Modus Kekerasan Seks pada Anak - Salingka Nagari

Info Terkini

Post Top Ad


Rabu, 03 Mei 2023

Sering Terjadi di SD/MI, Ortu Wajib Simak Modus Kekerasan Seks pada Anak

Jakarta, Anetry.Net Dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023, organisasi guru FSGI merilis modus pelaku kekerasan sesksual pada anak.

 

Foto ilustrasi: Edi Wahyono

Dari 15 kasus di tahun 2023 ini, organisasi guru itu mencatat  ada 11 modus pelaku dalam melancarkan aksi bejatnya terhadap anak korban.

 

1. Dibujuk agar mendapatkan barokah dari Tuhan oleh pelaku yang pemilik Ponpes;

2. Valuasi pembelajaran di dalam ruang Podcast Ponpes pada pukul 23.00 wib kemudian dicabuli;

3. Diiming-imingi uang dan jajanan oleh pelaku;

4. Lapor dilecehkan teman sekolah ke Kepala sekolah, malah dicabuli Kepsek di ruang UKS dengan dalih memeriksa dampak pelecehan yang dilaporkan;

5. Guru kelas menyentuh pinggang dan dada, siswinya melawan, namun si guru malah mengulangi;

6. Guru agama periksa PR, siswi dipangku dan diminta kakinya mengangkang;

7. Pelaku bukan guru, yang bersangkutan berkenalan dengan anak korban melalui medsos, lalu dimasukan korban ke  grup WA teman sekolahnya, pelaku melakukan video call, mengirimi video porno dan melakukan kekerasan seksual berbasis daring terhadap 22 siswi SD dari sekolah yang sama;

8. orban diberi uang dan diajak ke kantin, lalu di ciumi dan diremas dadanya;

9. Menutup muka korban dengan handuk saat pembelajaran terkait materi indera perasa, pelaku kemudian cabuli korban;

10. Saat bertindak sebagai pembina dalam kegiatan Masa Bimbingan Fisik dan Mental (Madabintal ) peserta didik baru di bumi perkemahan, pelaku mencabuli 3 siswi yang merupakan kawan 1 kelompok di salah satu Pos jaga;

11. Pelaku berpura-pura menikahi korban secara siri tanpa wali maupun saksi nikah. Setelahnya, Pelaku melakukan kekerasan seksual kepada para santriwatinya dengan dalih sudah suami istri.

 

Dari 11 modus yang dirilis itu, sekian banyak dilakukan bahkan oleh pendidik atau guru itu sendiri di lingkungan sekolah/madrasah.

 

Sebagai orangtua dari anak yang sedang bersekolah, tentunya hal ini perlu menjadi perhatian serius. Mengecek dan memonitor anak sangat diperlukan, selain itu juga mencermati perilaku seluruh warga sekolah/madrasah pun pantas dilakukan.

 

Ingat! Bila anak anda sudah jadi korban, nasi telah jadi bubur, tak ada lagi harapan. Karenanya waspadalah sebelum terlambat. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad