Berujung Pemerasan, Jasa Sadap WhatsApp Bikin Heboh Media Sosial - Salingka Nagari

Info Terkini

Post Top Ad


Senin, 16 Mei 2022

Berujung Pemerasan, Jasa Sadap WhatsApp Bikin Heboh Media Sosial


Jakarta, Anetry.Net
–Banyak orang yang ingin menyadap WhatsApp pihak lain.  entah untuk mengetahui isi obrolan atau dengan berbagai tujuan.

 

Keinginan ini dimanfaatkan dengan baik oleh penipu untuk mendapatkan keuntungan finansial dari orang yang ingin menyadap chat WhatsApp dengan mengaku mampu membobol Whatsapp.

 

Namun, orang yang berniat menggunakan jasa sadap WhatsApp malah menjadi korban penipuan dengan berbagai rekayasa sosial dan pada akhirnya bukan hasil sadapan yang didapatkan, melainkan aksi pemerasan.

Pelaku yang mengaku hacker dan ahli menyadap WhatsApp/media sosial mengancam korban jika tidak membayarkan sejumlah uang, maka aksi penyadapan ini akan dilaporkan kepada pemilik nomor yang akan disadap.

 

Menurut Vaksincom,  mendapatkan aksi dari salah satu penipu yang mencari korbannya melalui Twitter dan memanfaatkan keluguan korban untuk mendapatkan keuntungan finansial.

 

Menurut keterangan dari Vaksincom, dikutip Jumat (13/5) lalu, penipu mengiklankan dirinya mampu menyadap WhatsApp, Facebook, Instagram dan Twitter dengan kemampuan super dan terpercaya seperti tanpa menyentuh HP target, tanpa diketahui oleh target, serta privasi aman dan terpercaya.

 

Jika korbannya terpancing dan menghubungi nomor yang diiklankan, maka segala macam bualan dikeluarkan asalkan korbannya percaya.

 

"Cukup dengan biaya Rp 500.000, semua pesan dan panggilan akan tersadap, begitu klaim penipu," tulis Pengamat Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya.

 

Dalam menjalankan aksinya, penipu bermodalkan ketrampilan bakat 'ngibul' yang besar dan beberapa rekening bank untuk menampung pembayaran korbannya. Rekening bank yang digunakan dalam aksi yang dilaporkan ke Vaksincom adalah Gopay di CIMB dan rekening BCA Digital.

 

Meskipun akun Twitter penipu @jasasadapchat sudah dilaporkan dan diblokir oleh Twitter, rekening atas nama Listrian Despriana dengan akun BCA Digital dan CIMB atas nama Gopay Rizki Ramadhan yang digunakan penipu, menurut pantauan Vaksincom sampai saat ini masih aktif dan belum ditutup.

 

Korban penipuan ini cukup banyak dengan kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, terlihat dari banyaknya posting Twitter yang menginformasikan aksi penipuan yang berujung pemerasan ini.

 

"Teknik yang digunakan sebenarnya simpel, menggunakan keawaman korbannya, penipu menggunakan istilah IT seperti Two Factor Authentication, scan sidik jari dan beberapa capture yang terlihat seakan proses penyadapan sudah berhasil dan berjalan di depan mata," ujar Alfons memaparkan.

 

Dalam menjalankan aksinya, secara sistematis korbannya akan selalu di iming-imingi dengan tampilan keberhasilan, namun selalu ada langkah terakhir yang membutuhkan dana tambahan dan setiap kali dana tambahan dikirimkan, maka akan muncul lagi masalah lainnya yang membutuhkan dana tambahan lagi.

 

"Hal ini akan dilakukan berulang-ulang dan tanpa sadar korbannya akan makin ngebet untuk mendapatkan hasil sadapan ini dan mengirimkan kembali dana yang diminta," tutur Alfons.

 

Sampai satu titik di mana uang yang dikirimkan sudah sedemikian besar namun hasil sadapan belum diberikan, serta korbannya marah dan tidak bersedia mengirimkan uang yang diminta lagi, maka aksi penipuan ini berganti menjadi aksi pemerasan dan teror.

 

"Jika korban tidak mengirimkan uang yang diminta, maka pemilik nomor yang ingin disadap akan diberitahu bahwa korban ingin menyadap nomor tersebut," ucap Alfons menambahkan.

 

Alfons mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan jangan mudah percaya dengan segala macam klaim di dunia maya. (source: liputan6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad