Jakarta, Anetry.Net – Di tengah suasana gembira para siswa menikmati pembelajaran tatap muka (PTM), Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim tiba-tiba masuk kelas VIII SMP Negeri 5 Jakarta.
Nadiem hadir menjadi guru tamu menemani Ladi Diana Tarigan dalam segmen
#masukkelas tayangan Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)
Tahun 2022 yang ditayangkan di kanal YouTube Kemendikbud RI, TV Edukasi, dan
Indonesiana.TV, pada Jumat (13/5)
lalu.
“Apa kabar adik-adik? Waduh cerah sekali
ini muka-mukanya. Senang banget ya bisa kembali ke sekolah. Saya ingin tahu nih
dari adik-adik pengalaman tatap mukanya?,” sapa Nadiem.
Menanggapi pertanyaan Nadiem, salah satu siswa
dengan semangat menceritakan pengalaman PTM nya. “Pengalaman PTM saya, menurut
saya itu sangat menyenangkan. Karena waktu saya lulus SD saya belum pernah
ketemu teman-teman saya sama sekali di SMP, jadi waktu kelas 7 sangat sedih
tidak bisa ketemu teman-teman baru. Tapi sekarang sudah senang,” urai Diandra.
Nadiem megutarakan semangat gotong
royong dan kemampuan berkolaborasi dari semua pemangku kepentingan pendidikan
menjadi prinsip utama dalam melaksanakan PTM hingga 100 persen. Kepada para
siswa, Nadiem menuturkan semangat gotong royong ini adalah salah satu nilai
terpenting dalam dalam mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
“Profil Pelajar Pancasila itu adalah
tujuan besar Merdeka Belajar. Kurikulum Merdeka, Guru Penggerak, Sekolah
Penggerak, muaranya adalah menciptakan profil Pelajar Pancasila,” kata Mas
Menteri.
Enam profil Pelajar Pancasila ini adalah
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, gotong
royong, kreativitas, kemampuan bernalar kritis, dan kemandirian.
“Ini adalah enam profil Pelajar
Pancasila yang nanti adik-adik di masa depan, waktu cari kerjaan, atau jadi
wirausaha, atau jadi apa pun, ini akan menjadi skill-skill,
kompetensi-kompetensi yang terpenting. Profil-profil terpenting,” ucap Nadiem.
Nadiem juga menceritakan upayanya dalam
menciptakan profil Pelajar Pancasila dengan mengikuti teater sebagai kegiatan
ekstra kurikuler (ekskul) saat sekolah. Dengan mengikuti teater, ia belajar
kepemimpinan, belajar berani berbicara di depan orang lain, dan juga gotong
royong.
Kepada para siswa, Nadiem meminta jangan
melihat kegiatan ekstra kurikuler hanya sebagai tambahan pelajaran. “Ini
penting sekali mengasah passion kita, mengasah profil Pelajar Pancasila. Jadi
secara keseluruhan menurut saya, ini adalah hal yang sangat penting,” tegasnya.
Nadiem berpesan untuk tidak pernah
berhenti bermimpi dan tidak pernah berhenti mengambil tindakan nyata untuk
meraih mimpi itu. “Mimpi tanpa ada langkah ke depan, tanpa mengambil tindakan
yang nyata, akan menjadi mimpi seumur hidup. Jadi jangan pernah lupakan itu,”
pesan Nadiem.
Sebelum mengakhiri dialog dengan para
siswa, Nadiem menyampaikan agar para siswa dan para guru dapat memanfaatkan program-program
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
yang dikenal dengan slogan Merdeka Belajar.
“Ini saatnya adik-adik mengambil
berbagai macam kesempatan untuk memperkaya dirinya dari semua jenis bidang
kompetensi profil Pelajar Pancasila. Tolong jangan sia-siakan kesempatan ini,
baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Selalu ajak guru-guru kalian
untuk mengimplementasikan Merdeka Belajar,” tutur Nadiem. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.