Gresik, Anetry.Net – Dalam rangka menyambut HUT RI ke-77, SD Muhammadiyah Manyar Gresik gelar Gebyar Kemerdekaan SDMM, Senin (15/8).
Kegiatan tersebut berisikan lomba Paduan
Suara dengan peserta berasal dari dua kelompok kelas, yaitu kelas kecil dan
kelas besar. Untuk memeriahkan suasana maka diperdengarkan lagu Hari Merdeka karya
Husein Mutahar.
Para peserta mengenakan berbagai kostum
menarik. Mulai dari berpakaian ala perjuangan Hizbul Wathan lengkap dengan
bambu runcing yang diikat dengan bendera merah putih, hingga kostum serba merah
putih. Ada yang berkaus merah, celana putih maupun sebaliknya.
Sedangkan dari kelas kecil ada yang
lebih unik. Dengan berpakain selayaknya seragam SD dengan celana merah dan
kemeja putih, juga yang berpakaian layaknya putra-putri daerah Sulawesi.
Sementara itu yang bertugas sebagai juri
pada lomba paduan suara adalah Sri Isna Wardhani SPd, Ir Siti Faizah, dan AH
Nurhasan Anwar MPd.
“Kami akan menilai kualitas suara,
teknik, vokal, penampilan, dan kostum,” kata Nurhasan mengingatkan komponen
penilaian.
Dia menyampaikan Lomba Paduan Suara ini
peserta diwajibkan menyanyikan lagu Hari Merdeka dan lagu pilihan namun tetap
bernuansa kemerdekaan seperti Halo-Halo Bandungdan Indonesia
Pusaka.
Setelah selesai perlombaan, Nurhasan
memberikan apresiasinya. “Peserta dan pembina all out. Mulai
dari latihan sampai penampilan, gaya, dan kostum luar biasa. Apalagi dari segi
kostum yang menarik ada yang membawa bambu runcing,” ujarnya.
Sri Isna Wardhani, Guru Seni dan Budaya,
mengungkapkan Lomba Paduan Suara tahun ini sangat luar biasa berkesan.
“Karena sudah dua tahun tidak ada lomba
secara langsung, dan mulai tahun ini lomba HUT Kemerdekaan RI diadakan
secara offline.
Persiapan latihan yang di mulai dari guru,siswa bahkan orang tua pun juga ikut
berperan,” terangnya.
Kepala SDMM Ria Pusvita Sari MPd
menyampaikan pesan dalam sambutannya. Ia menekankan, kita harus mengingat
bangsa Indonesia memiliki yang tidak dimiliki negara lain.
“Seperti keindahan alamnya, keberagaman
budaya, dan bahasanya. Namun orang asing itu mengkritik kita bahwa kita
mempunyai kekurangan dalam hal mendengarkan (saat belajar). Maka kita harus
tingkatkan literasi dan numerasi kita, salah satunya caranya adalah dengan
mendengarkan,” ujarnya.
Dengan menjadi penyimak yang unggul dan
baik, dia berharap, akan bisa belajar lebih baik lagi dan itu semua mulai dari
diri sendiri. (sumber: pwmu.co)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.