Jakarta, Anetry.Net – Pusdiklat Kemenag latih 1.320 kepala madrasah. Pelatihan didukung program Madrasah Education Quality Reform (MEQR).
Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama,
Suyitno mengatakan, pelatihan kepala madrasah menjadi bagian penting dari skema
besar peningkatan mutu madrasah. Kementerian Agama berkewajiban mendorong semua
madrasah berkompetisi secara sehat dan terus berinovasi.
"Kualitas madrasah perlu terus
digenjot. Meski banyak madrasah yang saat ini mutunya tak kalah dengan sekolah,
namun kondisinya belum merata. Apalagi, jumlah madrasah sangat banyak, mencapai
lebih 50.000 dan tersebar di seluruh pelosok Indonesia," ungkapnya di
Jakarta, Jumat (28/10).
Suyitno memandang penting melatih kepala
madrasah maupun calon kepala madrasah. Sebab, ujung tombak pengembangan
mutu lembaga pendidikan berada di tangan top leader. Kepala madrasah bukan
hanya sebagai leader dan manajer. Mereka umumnya adalah tokoh masyarakat dan
tokoh agama.
"Dalam struktur organisasi
madrasah, kepala madrasah memiliki posisi sentral. Dia sebagai top leader,
sekaligus inovator dan motor perubahan. Banyak contoh madrasah baik dan unggul
karena kepemimpinan kepala madrasah yang baik dan mengikuti gerak zaman",
tambahnya.
Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis
Pendidikan dan Keagamaan Mastuki menjelaskan, pelatihan kepala madrasah ini
tersebar di 16 provinsi dan 20 kabupaten/kota. Yaitu, Aceh, Sumatera Utara,
Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Selain itu ada Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat,
dan Sulawesi Tenggara, Manado, Ambon, Denpasar, Sulawesi Selatan, dan Papua.
"Skema pelatihannya ada dua macam.
Pertama, melatih calon kepala madrasah yang akan ditempatkan di MI, MTs, dan
MA. Jumlahnya 8 angkatan di 14 kota dengan kuota 320 orang. Kedua, penguatan
kompetensi kepala madrasah yang sudah menjabat (existing). Jumlahnya 1.000
orang di 22 kabupaten/kota," paparnya.
Mastuki menambahkan, pelatihan akan
dilaksanakan secara massif sampai akhir tahun. Manajemen program MEQR juga
sangat mendukung serta membuka peluang kerja sama berbagai pihak.
"Terkait penguatan kompetensi, Pusdiklat memanfaatkan Balai Diklat Keagamaan (BDK) yang tersebar di 14 kota. Sementara pelatihan calon kepala dilaksanakan MEQR dengan Lembaga Sertifikasi Profesi," tandasnya. (kemenag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.