Denpasar, Anetry.Net – Kemenag lakukan Evaluasi Program Sarana dan Prasarana pada Direktorat KSKK Madrasah Tahap 1.
Rapat yang dikuti para Kepala Bidang
Pendidikan Madrasah dan Jabatan Fungsional Tertentu pada Kantor Wilayah
Kementerian Agama Republik Indonesia itu, sekaligus membahas jadwal implementasi kontrak
fisik pembangunan madrasah dengan skema pembiayaan Surat Berharga Syariah
Negera (SBSN) tahun 2023.
Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal
Kementerian Agama, Fesal Musaad, mengingatkan pentingnya komitmen untuk
mengikuti jadwal pengadaan barang dan jasa. Hal itu terkait akselerasi
pembangunan sarana-prasarana madrasah yang berasal dari SBSN 2023.
“SK Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
diusulkan paling lambat akhir Oktober 2022, bagaimana siap ya?” pinta Musaad di
Denpasa, Senin (24/10) lalu.
Jadwal kerja ini disusun bersama tim
Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ). Musaad berharap kontrak fisik
SBSN TA-2023 bisa dilakukan sejak April.
“April nanti, satuan kerja SBSN Madrasah
TA-2023 sudah bisa kontrak fisik. Pilih penyedia yang mumpuni untuk menjaga
kualitas dan kinerja Kementerian Agama,” terangnya.
Direktur Agama, Pendidikan, dan
Kebudayaan Bappenas, Amich Alhumami menjelaskan pentingnya aspek kebutuhan
madrasah dalam pembiayaan SBSN 2023.
“Pemerataan SBSN harus dibuat sejelas
mungkin juga mengingat kebutuhan madrasah itu sendiri. Bayangkan kalau asrama
itu menampung siswa sekitar 50 dan ruang kelas baru bisa memenuhi 189 siswa
madrasah. Jadi difokuskan pada pemenuhan kebutuhan,” tuturnya.
Amich mengapresiasi madrasah yang terus
berbenah sehingga mampu mengungguli satuan pendidikan lainnya. Ia mengutip
survei yang dilakukan Program of International Student Assessment (PISA).
“2018 ketika nilai rata-rata jenis
sekolah lain turun, nilai rata-rata PISA siswa MTs justru meningkat hingga
berada di atas nilai rata-rata siswa SMP,” katanya.
Hal senada disampaikan Direktur KSKK
Madrasah M Isom. Menurutnya, madrasah semakin baik. “Kesadaran orang tua untuk
memasukkan anak ke madrasah setidaknya ada dua faktor, agar anak tahu tentang
ilmu agama dan kualitas madrasah yang dinilai mumpuni,” terangnya.
Meski demikian, Isom mengingatkan bahwa
secara keseluruhan madrasah masih harus berbenah. Isom menggarisbawahi
pentingnya pemerataan pembangunan agar tidak ada kesenjangan sarana prasarana
antara satu madrasah dengan madrasah lain.
Dengan pembenahan madrasah secara
menyeluruh, Isom yakin pendidikan madrasah bisa mengambil peran penting dalam
pendidikan di Indonesia. “Madrasah nantinya bisa menghegemoni pendidikan di
Indonesia,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.