Jakarta, Anetry.Net – Proses penerjemahan Al-Qur’an dalam Bahasa Gayo sudah selesai.
Hasil terjemahan itu sudah diserahkan
Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang juga Ketua Tim Penerjemah,
Zulkarnain, kepada Kepala Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen
Organisasi (LKKMO) Arskal Salim GP.
Tahap selanjutnya, kata Zulkarnain,
validasi dan pengisian ayat Al-Qur’an. “Setelah proses penerjemahan, akan
segera dibentuk tim validasi. Tim ini akan bekerja selama empat bulan untuk
melakukan proses validasi,” terang Zulkarnain di Jakarta, Rabu (7/12).
“Hasil validasi, akan diserahkan ke
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an atau LPMQ Kemenag untuk dilakukan pengisian
ayat-ayat Al-Qur’an,” sambungnya.
Zulkarnain berharap proses lanjutan ini
tidak terlalu lama. Nantinya, LPMQ akan menerbitkan rekomendasi untuk dilakukan
pencetakan. “Ketika LPMQ sudah menerbitkan rekomendasi cetak, maka terjemah
Al-Qur’an dalam Bahasa Gayo ini dapat mulai dicetak,” jelasnya.
Hasil terjemah Al-Qur'an dalam Bahasa
Gayo telah diserahkan oleh tim penerjemah kepada Puslitbang LKKMO Kemenag pada
5 Desember 2022, di kantor pusat Kementerian Agama. Pada hari yang sama, Tim
Penerjemah Al-Qur'an dalam Bahasa Gayo beraudiensi dengan Lajnah Pentashihan
Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) di Gedung Bayt Al-Qur'an, Jakarta Timur.
Pertemuan ini mendiskusikan tentang
regulasi pentashihan mushaf Al-Qur'an dan rencana penerbitan Al-Qur'an dan
Terjemahnya dalam Bahasa Gayo.
"Untuk mempercepat proses
pentashihan, ada baiknya mushaf yang akan diterbitkan menggunakan master mushaf
yang disediakan LPMQ. Untuk menghindari kesalahan teks ayat Al-Qur'an,"
jelas anggota Tim Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Zainal Arifin Madzkur Al-Hafidz.
Hadir juga, Humas LPMQ, Bagus Purnomo Al-Hafidz.
"Ada beberapa pilihan master
Al-Qur'an. Dari pihak IAIN tinggal mengajukan surat permohonan penggunaan
master mushaf Al-Qur'an kepada LPMQ," lanjutnya.
Selain diskusi tentang layanan
pentashihan, Zulkarnain dalam kesempatan itu menyampaikan harapan agar LPMQ
turut mendukung program pembelajaran ilmu Al-Qur'an dan tafsir yang akan dilakukan
secara daring.
"Saya berharap LPMQ dapat
berkontribusi dalam proses pembelajaran ilmu Al-Qur'an dan tafsir untuk
mahasiswa IAIN Takengon. Kuliah akan kami lakukan secara daring," katanya.
Terakhir, rektor yang sebelumnya
menjabat sebagai ketua STAIN Gajah Putih itu meminta masukan terkait program
kerjanya yang akan membangun Monumen Penerjemahan Al-Quran serta Pusat Studi
Al-Qur'an dan Budaya Pancasila.
(kemenag)








Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.