Agam, Anetry.Net – Pendidikan tak lagi ihwal penyampaian informasi berupa pengetahuan kepada peserta didik.
Pendidikan kini menjadi aktivitas yang mengarahkan peserta didik agar mampu
berpikir secara menyeluruh. Sehingga, penerapan pendidikan yang tepat akan
sangat berpengaruh bagi pembentukan manusia yang berkualitas dan unggul.
Demikian benang merah yang disampaikan
Bupati Agam melalui Sekretaris Daerah, Drs H Edi Busti, M.Si saat membuka
workshop implementasi kurikulum merdeka bagi kepala dan guru SD-SMP, Senin
(12/12).
Dalam sambutannya bupati mengajak para
guru untuk menyukseskan penerapan Kurikulum Merdeka di daerah itu. Para guru
dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan pelaksanaan kurikulum tersebut.
"Kurikulum ini bukan menjadikan
peserta didik sebagai objek, melainkan subjek pendidikan itu sendiri. Nah
kuncinya ada pada guru," ujarnya.
Dikatakan bupati, melalui Kurikulum
Merdeka para guru harus cakap untuk mengajak peserta didik berdiskusi, bukan
hanya sekedar mendengarkan.
Lalu, para guru juga diharapkan agar
mampu memberikan kesempatan kepada murid untuk saling berbagi informasi atas
materi yang telah dipelajari dari berbagai sumber bahan ajar.
"Kurikulum ini juga mengharapkan
para guru agar mampu mendeteksi suatu bakat peserta didik yang belum
terlihat," ucapnya.
Menurut bupati, merdeka belajar adalah
kemerdekaan untuk berpikir yang esensinya terjadi pada guru, kemudian
ditularkan kepada murid.
Dalam mengaplikasikan program merdeka
belajar di sekolah, guru dituntut harus mampu menjadi teman yang menyenangkan
bagi peserta didik.
"Dengan cara tersebut guru
diharapkan dapat menemukan potensi- potensi yang dimiliki oleh peserta didik,
termasuk kemampuan bernalar," ujarnya. (infopublik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.