Kediri, Anetry.Net – Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) diminta tingkatkan kualitas lulusan program PPG selain akademik, tetapi juga sikap dan karakter.
Hal tersebut disampaikan Direktur GTK
Madrasah, Muhammad Zain dalam "Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Profesi
Guru Dalam Jabatan Batch III Tahun 2022" yang diselenggarakan LPTK IAIN
Kediri di Kediri.
Zain
menyampaikan, lulusan Pendidikan Profesi Guru
(PPG) tidak boleh hanya sekedar menguasai kompetensi pedagogik dan profesional,
akan tetapi juga matang dalam penguasaan kompetensi sosial dan kepribadian.
"Proses
pembelajaran PPG harus mampu mencetak New Teacher yang memiliki karakter MODIIS
(Moderat, Inovatif, Inspiratif). Hal tersebut bertujuan agar guru-guru lulusan
PPG di Kementerian Agama dapat menjadi trendsetter dalam penguatan moderasi
beragama serta pembentukan digital mindset pada lingkungan pendidikan,"
ungkap Zain di hadapan Dosen dan Guru Pamong pengajar PPG LPTK IAIN Kediri,
Sabtu (10/12).
Zain
menegaskan, penguasaan literasi digital dan
moderasi beragama harus menjadi keniscayaan bagi guru di Kementerian Agama.
Apabila guru tidak memiliki penguasaan di kedua aspek tersebut, maka akan
terjadi generation gap yang bisa berdampak buruk pada proses pembelajaran.
Menurut
Zain, generation gap adalah kondisi
di mana masifnya penguasaan teknologi generasi Z dan generasi alpha yang tidak
diimbangi penguasaan literasi digital para pendidiknya.
Sehingga,
sambungnya, para pendidik tidak mampu mengontrol
apakah teknologi tersebut dapat semakin meningkatkan kualitas pembelajaran atau
justru dimanfaatkan untuk hal-hal yang bersifat destruktif.
Sekretaris
Panitia Nasional PPG Kementerian Agama, Mustofa Fahmi menyampaikan bahwa dalam
rangka mendukung kebijakan Kementerian Agama untuk mencetak guru MODIIS, maka
LPTK harus mulai bersiap untuk penyelenggaraan PPG Prajabatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.