Platform Teknologi Fokus pada Guru dan Tenaga Kependidikan, Ini Kata Nadiem - Salingka Nagari

Info Terkini

Post Top Ad


Senin, 05 Desember 2022

Platform Teknologi Fokus pada Guru dan Tenaga Kependidikan, Ini Kata Nadiem


Jakarta
, Anetry.Net
Mendikbudristek Nadiem Makarim jadi pembicara dalam Ministry of Finance Festival (MOFEST) 2022 .

 

Berbicara tentang perkembangan dunia pendidikan pasca Covid-19, Nadiem membahas transformasi digital di bidang pendidikan. Ia menuturkan, platform teknologi yang disediakan Kemendikbudristek berfokus pada kebutuhan guru dan tenaga kependidikan.

 

Nadiem mengatakan, teknologi yang dibangun Kemdikbudristek di dunia pendidikan dan tersedia secara gratis, tidak ada satupun yang berhadapan langsung dengan murid.

 

“Jadi kalau kita mendengarkan kata ‘Ed Tech’, kita selalu merujuk pada platform-platform yang ditujukan untuk murid-murid belajar. Kemdikbudristek tidak membangun apa pun teknologi yang langsung berhadapan dengan murid. Yang kita lakukan 100 persen fokus pada guru, kepala sekolah, dan pengawas. Karena bagi kami yang terpenting adalah manusia dewasanya di sekolah itu yang akan menentukan kualitas pendidikan di masing-masing satuan pendidikan,” ujarnya dalam MOFEST 2022 di Jakarta, Kamis lalu.

 

Menurutnya, jika tidak ada dukungan transformasi teknologi untuk guru dan tenaga kependidikan, akan sulit bagi satuan pendidikan untuk lebih maju dan berkembang. “Sekolah itu seperti organisasi lain. Budaya dari pembelajaran hanya tercipta kalau SDM-nya baik. Jadi untuk mendukung pengembangan SDM, kita membuat bermacam-macam platform,” katanya.

 

Nadiem kemudian menjelaskan mengenai Platform Merdeka Mengajar yang disediakan Kemdikbudristek untuk para guru. Ia menuturkan, melalui platform teknologi ini guru bisa melakukan pelatihan dan meningkatkan keterampilan secara mandiri.

 

“Mereka bisa level up skill secara mandiri. Ada puluhan ribu modul yang bisa diambil. Guru juga bisa membangun komunitas belajar dengan guru-guru lain. Misalnya yang di Jawa bisa membangun komunitas atau kelompok belajar dengan guru lain di Papua atau Maluku,” katanya.

 

Melalui Platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengunggah hasil karyanya sehingga bisa dilihat oleh guru-guru lain dan guru lain pun dapat memberikan umpan balik atas karya tersebut. Platform Merdeka Mengajar juga memberikan petunjuk langkah demi langkah kepada guru dalam proses transisi ke Kurikulum Merdeka.

“Jadi aplikasi ini membantu semua guru tanpa bantuan langsung dari Kemendikbudristek, karena kementerian nggak bisa langsung secara bersamaan membantu semua guru dan sekolah,” ujar Mendikbudristek. Saat ini, lanjutnya, sudah ada sekitar 1,6 juta guru yang telah mengunduh aplikasi Platform Merdeka Mengajar, dan nilai (rating) aplikasinya dalam Google Review mencapai 4,8.

Nadiem mengakui masih banyak guru yang gagap teknologi (gaptek). Namun pandemi Covid-19 memaksa mereka untuk mempelajari teknologi, khususnya untuk pembelajaran.

 

“Kalau ada satu hal yang positif dari pandemi adalah adopsi teknologi dari guru-guru kita di daerah, dari Sabang sampai Merauke, tiba-tiba penggunaan teknologinya meledak karena terpaksa. Tidak ada yang ebih efektif daripada terpaksa menggunakan teknologi, sehingga akhirnya yang gaptek pun terpaksa menggunakan teknologi meskipun masih minimal,” tuturnya.

 

Ia mengatakan, teknologi juga memiliki keterbatasan. Saat pandemi Covid-19 melanda dunia, itu pertama kalinya semua orang mengetahui keterbatasan teknologi, terutama dalam pembelajaran.

 

“Yang sudah jelas adalah pembelajaran jarak jauh (PJJ) sama sekali tidak optimal. Itu debatnya sudah selesai. Covid-19 membuktikan kalau pembelajaran tatap muka jauh lebih efektif dan jauh lebih penting,” tegas Nadiem.

 

Ia berharap, upaya Kemdikbudristek membangun berbagai aplikasi dapat menjadi suatu model perkembangan model cara pemerintah dalam menjalankan operasional layanan, baik di pusat maupun di daerah.

 

“Kemdikbudristek bisa menjadi percontohan transformasi digital. Bukan teknologi untuk mengganti manusia, tapi membantu manusia menjadi lebih baik lagi,” ujarnya. (SP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad