Surabaya, Anetry.Net – Nilai rata-rata kelulusan nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Pendidikan Guru (UKM PPG) untuk angkatan II mencapai 80,02%.
“Rata-rata kelulusan nasional UKM PPG
dalam Jabatan Mapel Agama Angkatan II di Kementerian Agama bagi firstaker dan retaker,
mencapai 80,02%. Nilai rata-rata kelulusan tersebut meningkat cukup signifikan
dibanding Angkatan I yang hanya 74,77%,” terang Wakil Ketua UKM PPG Kemdikbudristek,
Subanji, saat memberikan paparan pada Rapat Koordinasi Pasca Pelaksanaan
Sertifikasi Guru Madrasah Angkatan II, di Surabaya, Kamis (1/12).
Rapat Koordinasi ini digelar oleh
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Kemenag. Hadir, para Dekan, Kabid
Pendidikan Madrasah, Ketua Prodi PPG, serta beberapa unsur pengawas, kepala,
dan guru madrasah.
“Kelulusan untuk firstaker juga
meningkat 3,32 % dibanding periode sebelumnya, dari 81,40 % menjadi 84,72 %,”
sambungnya.
Hal yang sama, kata Subanji, juga
terjadi pada mahasiswa retaker yang mengalami peningkatan
kelulusan yang signifikan sebesar 12.48%. Rata-rata kelulusan angkatan I adalah
52,60%, sementara untuk angkatan II mencapai 65,08%. “Hasil tersebut tentu
menjadi capaian yang membanggakan bagi guru binaan Kementerian Agama,”
terangnya.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan
Madrasah, Muhammad Zain mengatakan bahwa lulusan PPG dalam Jabatan diharapkan
menjadi pendidik profesional yang berintegritas, expert pada
bidangnya, memiliki digital mindset serta memiliki paham keagamaan dan
kebangsaan yang moderat.
"Saat ini kita dihadapkan pada
generasi Z dan generasi alpha yang sangat kritis terhadap pengetahuan dan lebih
akrab dengan teknologi. Karakteristik peserta didik yang demikian tentu menuntut
guru untuk memiliki pengetahuan tentang perkembangan peserta didik, pedagogik,
penguasaan advanced material,
penguasaan teknologi tingkat tinggi, dan memiliki karakter spiritual, moderat,
toleran, kecekatan, pola pikir berkembang (growth mindset), dan adaptif sebagai cermin kompetensi
guru abad 21,” ujar Zain.
"Apabila guru tidak adaptif dan
tidak dapat mencerminkan kompetensi guru abad 21, maka dikhawatirkan akan
terjadi gap generation yang
akan menyebabkan gagalnya proses pendidikan," imbuhnya.
Zain juga menyampakan kepada seluruh
pimpinan LPTK untuk bersiap menyelenggarakan PPG Pra Jabatan. Hal tersebut
harus dipersiapkan dengan baik mengingat guru-guru yang akan segera pensiun
harus segera digantikan oleh new teacher yang berkarakter MODIIS (Moderat,
Inovatif, Inspiratif).
"Menyikapi perkembangan abad 21
yang sangat luar biasa, kita membutuhkan guru yang berkarakter MODIIS (Moderat,
Inovatif, Inspiratif). Guru MODIIS adalah guru yang memiliki kecakapan sikap
moderat dalam beragama, selalu berinovasi dan menjadi inspirasi dalam
mentransformasi segala bentuk ide dan pemikiran pada tindakan nyata di
lingkungan madrasah," tegas Zain di hadapan pimpinan LPTK. (kemenag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.