Anetry.Net – Sebelum memublikasi artikel anda di jurnal, sebaiknya anda kenali dulu apa itu jurnal ilmiah, waktu terbitnya, dan seluk-beluk lain terkait dunia publikasi ilmiah.
Hal itu untuk
menghindari agar ketika bicara di depan massa atau orang-orang yang ada di
hadapan, anda tidak asal bicara dan malah berisiko disomasi oleh lembaga
publikasi. Yang penting anda ingat, dunia publikasi dapat dipastikan dinaungi
badan hukum, bukan sekadar mencetak atau mengupload tanpa legalitas hukum yang
jelas.
Apa itu jurnal ilmiah?
Marusic (2009) menjelaskan, jurnal ilmiah adalah suatu karya yang
berisi tentang laporan hasil penelitian yang didukung dengan data yang kuat, sebagai
pembuktian bahwa hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
Sementara Hakim (2012) menegaskan jurnal ilmiah adalah suatu publikasi yang diterbitkan secara berkala
dan berisi karya tulis ilmiah secara nyata dan mengandung data dan informasi
yang disusun sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah. Lasa Hs (2009) menyebut, jurnal ilmiah adalah publikasi ilmiah
yang berisi tentang kegiatan terkait ilmu pengetahuan seperti pengamatan
empiris, pengembangan gagasan, sampai kumpulan dari pengetahuan baru.
Dari pengertian di
atas, jurnal ilmiah adalah media publikasi yang memiliki aturan dan masa terbit
secara berkala. Ada yang 1 kali setahun, 2 kali setahun, 3 kali setahun dan ada
yang setiap dua bulan hingga ada yang terbit rutin setiap bulan.
Mengapa ada jurnal
ilmiah yang terbit bahkan setiap bulan? Hal ini dapat dilihat dari pengajuan
ISSN jurnal yang secara terbuka bisa diakses di laman lembaga PDII-LIPI (kini dapat diakses melalui laman BRIN). Data
terbuka itu tidak dapat dipungkiri adalah sebagai bukti bahwa jurnal ilmiah
memiliki aturan yang telah disetujui oleh lembaga negara pengelola ijin
publikasi.
Lembaga publikasi yang
mengajukan ISSN jurnalnya, dipastikan telah melewati perencanaan terkait masa
terbit berkala. Untuk masa terbit ini, ijin yang diberikan dengan bukti ISSN
telah melalui pengecekan oleh Tim PDII-LIPI.
Lalu apa saja fungsi
jurnal ilmiah? Di antara adalah memublikasikan hasil
penelitian agar dapat dijadikan sebagai literatur untuk penelitian
selanjutnya. Selain itu juga sebagai sarana untuk saling berkomunikasi antara orang-orang yang
berkecimpung di dunia akademik.
Di beberapa perguruan tinggi, jurnal
ilmiah merupakan salah satu persyaratan untuk wisuda. Jurnal ilmiah juga berguna
untuk mengangkat citra dari perguruan tinggi, sekaligus menjadi sarana untuk melatih kemampuan
menulis rangkuman hasil penelitian.
Fungsi lainnya adalah
untuk memudahkan peneliti selanjutnya untuk mendapatkan
data-data tertentu sehingga tidak perlu membaca hasil penelitian yang masih
dalam bentuk buku. Bagi mahasiswa, jurnal ilmiah bisa dijadikan sebagai
bukti pernah melakukan penelitian karena biasanya akan diunggah ke
internet.
Untuk guru, jurnal
ilmiah juga dibutuhkan sebagai media publikasi artikel penelitian dari
Penelitian Tindakan, baik PTK maupun PTS, Best Practice dan artikel ilmiah
lainnya. Hal ini dibutuhkan guru untuk memenuhi kebutuhan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) Guru dalam bidang Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif
(PI/KI).
Jadi, untuk itu anda
perlu mengenali tentang jurnal ilmiah, teknik publikasi, dan seputar masalah
masa terbit yang dapat saja beragam di masing-masing kepengelolaannya.
Yang penting, hindari
bicara tentang hal-hal yang tidak anda tahu tentang jurnal ilmiah, agar tidak
salah kaprah yang bisa berakibat pada ranah hukum. Ingat, mulutmu harimaumu!
Bila tidak tahu sesuatu, jangan jadi corong informasi yang malah membodohi para
pendidik generasi. (*/ilustrasi gambar utama: Binus)
Penulis:
Nova Indra (Owner Jurnal Ilmiah Nasional, CEO P3SDM Melati, Penulis, Wartawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.