Kudus, Anetry.Net – Desa Tumpang Krasak Kudus kini memiliki perpustakaan desa terbaik. Belum lama ini Perpustakaan desa itu raih penghargaan sebagai Perpustakaan Desa/Kelurahan terbaik dalam implementasi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Kepala Desa Tumpang Krasak Sarjoko
Saputro menjelaskan, terdapat 50 perpustakaan yang mendapatkan penghargaan
kategori terbaik oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, dan perpusdes
Tumpang Krasak Rumah Inspirasi menjadi salah satunya. Pihaknya bersyukur
perpustakaan Desa Tumpang Krasak memiliki capaian prestasi yang baik.
“Berbagai program perpusdes kami
jalankan sejak tahun 2021. Dan kini di tahun 2022, kami berhasil raih
penghargaan perpusdes terbaik dalam implementasi program transformasi
perpustakaan berbasis inklusi sosial,” ungkapnya.
Dengan program tersebut, perpustakaan
tak hanya menjadi tempat membaca. Namun lebih daripada itu, Perpustakaan
desa Tumpang Krasak memberikan layanan pembelajaran dan pelatihan gratis
bagi masyarakat. Diantaranya seperti, kelas mengolab sampah, kelas membuat
kerajinan, kelas mengaji, kelas merajut, kelas memasak, dan lain sebagainya.
“Ini program yang bagus, efeknya juga
baik untuk masyarakat sekitar. Kedepannya program-program di Perpusdes Rumah
Inspirasi akan terus dikembangkan,” terangnya.
Plt Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
(Dinarpus) Sancaka Dwi Supani melalui Pustakawan Ahli Muda dan Subkor
Pembinaan, Pengawasan, dan Pengembangan Ninik Mustikawati menjelaskan,
Perpusdes Rumah Inspirasi Desa Tumpang Krasak dinilai sangat baik dalam menerapkan
layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Mereka memfasilitasi proses belajar
semua lapisan masyarakat melalui penyediaan informasi. Perpustakaan mereka juga
melakukan advokasi, publikasi, dan peningkatan sarana prasarana layanan
perpustakaan, serta aktif publikasi media,” jelasnya.
Sementara itu, di Kabupaten Kudus
sendiri telah memiliki delapan perpustakaan desa percontohan yang berbasis
inklusi sosial dan telah memberikan manfaat kepada masyarakat desa melalui
fasilitasi kegiatan pelatihan dan pembelajaran gratis bagi masyarakat desa.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak
yang telah mendukung perpusdes berbasis inklusi sosial. Kedepannya, kami
berencana menambah replikasi pengembangan program transformasi perpustakaan
berbasis inklusi sosial di perpustakaan desa,” tuturnya. (joglojateng/Foto: Dinarpus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.