Jakarta, Anetry.Net – Saat ini, influencer kerap dijadikan pilihan pebisnis mempromosikan produk barang dan jasa mereka.
Tanpa disadari, masyarakat yang melihat promosi baik
berupa video, gambar, animasi dan lainnya tersebut akhirnya tertarik untuk
membeli. Cara inilah yang digunakan para pebisnis dari Influencer Marketing yang mampu menggiring komunikasi publik.
Wakil Ketua Umum Gerakan Nasional Literasi Digital
(Siberkreasi) Bidang Komunitas dan Kemitraan Mira Sahid menjelaskan, influncer
merupakan seseorang yang memiliki kemampuan memengaruhi orang lain khususnya di
ruang digital. Itulah sebabnya banyak penggunaan
jasa influencer marketing.
"Sederhananya (influencer) adalah mereka yang
memiliki pengaruh dalam membuat keputusan bagi followers-nya," kata Mira dalam acara Obral-Obrol Literasi
Digital Bertajuk Mengembangkan Bisnis Menggunakan Influencer Marketing lewat
akun YouTube Siberkreasi, Jumat (25/3) lalu.
Ada banyak media pemasaran digital yang bisa digunakan
diantaranya, YouTube, Instagram, Twitter maupun platform lainnya. Itu menjadi
bentuk kolaborasi yang dapat digagas.
"Banyak sekali platform yang bisa menjadi wadah
untuk Influencer ini, dalam mempromosikan produk seseorang dari kliennya.
Bentuk kolaborasinya beraneka ragam," ucap Mira.
"Influencer itu dibayar atas jasanya, bagaimana
mereka membangun awareness masyarakat
yang disasar dengan kontennya di media sosial," ujar pendiri Kumpulan Emak
Blogger itu.
Di samping itu, Kepala Divisi Strategi Komunikasi
Siberkreasi Oktora Irahadi berpandangan, penggunaan jasa Influencer digital tak
lekang dimakan waktu. Kehadirannya mampu menyita perhatian masyarakat, seiring
masifnya penggunaan media sosial.
"Influencer digital tidak bakal habis. Dunia digital
cara berkomunikasi kita dengan konten mau ngevlog, bikin gambar atau video.
Tapi, caranya komunikasi di dunia digital, apalagi saat ini masa pandemi
semuanya online," ucap Oktora.
"Ini adalah skill masa depan. Karena di masa depan
digital semakin utama. Oleh sebabnya, influencer marketing digital tidak akan
berakhir," jelas Chief Executive Officer (CEO) Infina itu.
Sementara itu, konten kreator dan influencer Ina Marika
mengingatkan tentang pentingnya menjaga etika. Lantaran hal itu sangat berpengaruh
terhadap brand yang dipromosikan. Faktor itu pun menjadi penentu sebuah kerja
sama.
"Etikanya itu harus diperhatikan. Setiap brand punya
reputasi yang dibangun masing-masing. Yang penting, attitude, etika dan
kredibel," ujar Ina.
Sebagaimana diketahui, Siberkreasi merupakan gerakan
nasional literasi digital yang mendukung dan menyebarkan konten positif di
media sosial.
Siberkreasi dibentuk untuk menanggulangi ancaman potensi
bahaya terbesar yang sedang dihadapi oleh Indonesia, yaitu penyebaran konten negatif
melalui internet seperti hoax, cyberbullying dan online radicalism. (sumber: rri.co.id/Image ilustration: hatagoconsulting)







Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.