Tangerang, Anetry.Net – Program peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan madrasah tahun 2022 dimulai.
Hal itu ditandai dengan Kick Off
Implementasi Realizing Educations’s Promises – Madrasah Education Quality
Reform atau REP-MEQR Project Project Tahun 2022 oleh Kementerian Agama.
Berlangsung di Tangerang, Kick off
implementasi program ini dihadiri Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad
Ali Ramdhani, dan jajaran pejabat eselon II Ditjen Pendis. Hadir juga, seluruh
perwakilan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah atau Pendidikan Islam dari 34 Kanwil
Kemenag Provinsi di Indonesia.
REP-MEQR Project adalah proyek yang
diinisiasi Kementerian Agama dengan dukungan dari Bappenas dan Bank Dunia
dengan target utama peningkatan Mutu Pendidikan Madrasah. Bergulir sejak 2019,
program ini sudah memasuki tahun ketiga. Program ini menyasar 34 Provinsi di
Indonesia dengan jumlah penerima manfaat mencapai 50.000 Madrasah serta 300.000
Guru, Tenaga Pendidik dan manajemen di tingkat pusat dan daerah.
Kick off implementasi program ini
diawali dengan paparan sejumlah capaian project dan inovasi di bidang teknologi
yang telah dilakukan. Inovasi itu antara lain terkait tata kelola keuangan
madrasah, pengukuran kemampuan siswa, pengembangan sistem data pendidikan
Islam, serta pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk guru, kepala madrasah
dan tenaga kependidikan.
Menyambut baik kegiatan Kick Off
Implementasi REP-MEQR Project 2022, Direktur Pendidikan, Agama dan kebudayaan
BAPPENAS, Amich Alhumami menyampaikan pihaknya siap mendukung segenap upaya
untuk memajukan kualitas pendidikan madrasah di Indonesia melalui serangkaian
langkah-langkah transformasi yang dirancang Kementerian Agama.
“Proyek ini diharapkan dapat mendorong
pemerataan dan peningkatan mutu madrasah. Pendidikan Madrasah akan mencapai
puncak dan gemilang di masa-masa yang akan datang, dengan berfokus
mengembalikan atau mengatasi kehilangan pembelajaran yang dirasakan seluruh
peserta didik kita akibat pandemi,” harapnya.
Ketua REP-MEQR Project, Abdul Rouf
menyatakan sinergi seluruh stakeholder dapat mendukung pelaksanaan proyek dan
meningkatkan jaminan keberlanjutan seluruh program pasca berakhirnya proyek di
tahun 2024.
“Kegiatan ini dilanjutkan dengan
workshop bersama seluruh tim pengelola proyek di tingkat wilayah. Tujuannya
untuk mengkoordinasikan target kegiatan baik jangka panjang dan pendek juga
strategi menjaga sustainability dampak dari proyek ini,” tutup Rouf. (sumber: kemenag/Foto: Muhammad Marjan Madyansah)







Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.