Jakarta, Anetry.Net – Penerapan Kurikulum Merdeka diharapkan berdampak pada terciptanya generasi adaptif yang mampu bertahan menghadapi perubahan zaman dengan ‘kekuatan’ mereka sendiri.
Hal itu diungkapkan
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Anindito
Aditomo yang menekankan bahwa saat ini Indonesia memerlukan kurikulum yang
bersifat adaptif. Kurikulum adaptif menurutnya mengedepankan karakter serta
kompetensi yang mendasar pada diri anak.
“Dengan pola pikir
yang adaptif, apapun masalah yang dihadapi mereka bisa diatasi secara mandiri
karena mereka bisa berdiri di atas kekuatannya sendiri,” tutur Anindito pada
acara Ngobrol Tempo, Jakarta, Senin (4/4).
Sebelum mengakhiri,
Kepala BSKAP berharap perubahan kurikulum ini bukan menjadi tujuan tapi menjadi
cara atau ‘kendaraan’ untuk mencapai tujuan pendidikan yakni perubahan kualitas
pembelajaran di Indonesia. Visi pendidikan yang perlu disepakati bersama yakni
pendidikan harus dapat mengantarkan peserta didik menjadi manusia merdeka,
mandiri, dengan karakter dan kompetensi yang mencerminkan Profil Pelajar
Pancasila.
“Itu tujuannya dan
kami berharap ini bisa kita sepakati bersama menjadi sebuah visi bersama
sehingga kita sama-sama bergerak dengan kapasitas kita masing-masing karena
kesuksesan pendidikan tidak bisa bergantung pada satu pihak saja melainkan
pekerjaan bersama,” tutup Anindito Aditomo.
Informasi mengenai
Kurikulum Merdeka dapat ditemukan pada laman kurikulum.kemdikbud.go.id . Selain
itu, para pendidik juga dapat menyimak video pengenalan Kurikulum Merdeka
melalui kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id. (SP)







Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.