Jakarta, Anetry.Net –Kemendikbudristek melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) bersama BAKTI Kominfo terus tingkatkan layanan pemanfaatan koneksi internet di daerah tertinggal.
Salah satunya melalui penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memahami
terkait kebijakan layanan akses internet, serta mampu mampu mengimplementasikan platform
digital untuk pendidikan.
Kepala Pusdatin, M. Hasan Chabibie
mengatakan saat ini dibutuhkan kompetensi SDM pendidikan dalam mengelola dan
mendayagunakan teknologi untuk tetap membelajarkan peserta didik.
“Sebanyak 170 guru dari seluruh
Indonesia yang merupakan Duta Rumah Belajar (DRB) dan Kapten Belajar.id kami
panggil agar mampu mengimplementasikan penggunaan platform digital untuk
pendidikan dan mengetahui hasil identifikasi penerapan literasi dan cakap
digital dalam proses pendidikan,” terang Hasan dalam sambutannya pada acara
Bimbingan Teknis Literasi Digital untuk Komunitas Belajar, pada Jumat (1/4).
M. Hasan menuturkan, Kemendikbudristek
akan terus mendukung program kerja BAKTI Kominfo. Menurutnya, kolaborasi ini
dapat mengakselerasi program pemerintah, salah satunya adalah digitalisasi
sekolah. “Para Duta Rumah Belajar ini tentu akan turut menyukseskan program
pemerintah,” tuturnya.
Ia juga mengatakan, peran DRB dan Kapten Belajar.id juga menjadi penggerak Komunitas
Pembelajar dengan semangat kolaborasi dan diversifikasi good practice berbasis
kreativitas dan inovasi.
“Sehingga bagian penting dari kemitraan
dengan semangat kolaborasi dan ekstensifikasi pelayanan bagi pendidik di
seluruh negeri dapat terealisasi,” ucap M. Hasan.
Dalam mengenal produk Layanan
Kemendikbudristek, para narasumber dari Pusdatin mengajak para DRB dan Kapten
Belajar.id menjadi garda terdepan melakukan inovasi pembelajaran dalam
mewujudkan program kementerian yakni Merdeka Belajar.
“Hal ini sekaligus menjadi penjaga nyala
api belajar dunia pendidikan di Indonesia, sehingga harapan menjadi agent of change untuk transformasi
pendidikan Indonesia di era Education 4.0 dan Society 5.0 dapat terwujud,” ujar
Hasan.
Untuk mewujudkannya, kata Hasan,
pemerintah harus terbuka dan selalu adaptif terhadap pemanfaatan teknologi
untuk pembelajaran. Salah satunya memanfaatkan produk layanan Pusdatin dan juga
kementerian.
“Seperti PembaTIK (Pembelajaran berbasis
TIK), Sapa Rumbel, Platform Merdeka Mengajar, Platform Sumber Daya Sekolah
(TanyaBOS, ARKAS, SIPLah), Akun Pembelajaran belajar.id dan KIHAJAR STEM,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Layanan TI untuk
Masyarakat dan Pemerintah, BAKTI Kominfo Danny Januar Ismawan mengatakan, pada
tahun 2022 BAKTI Kominfo sedang mempersiapkan peluncuran Satelit Republik
Indonesia (Satria) yang akan mampu menyediakan koneksi internet pita lebar
untuk 150.000 titik.
“Setelah terkoneksi maka diperlukan
utilisasi pemanfaatannya untuk pendidikan dalam mendukung e-learning dan
e-administrasi,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Pengembang
Teknologi Pembelajaran Ahli Utama, Kemendikbudristek Purwanto mengajak seluruh
DRB dan Kapten Belajar.id dapat berkolaborasi bersama Pengembang Teknologi
Pembelajaran sebagai agen perubahan.
“Kita harus memahami permasalahan
belajar, seperti sistem, suprasistem dan sub sistem, filosofi pendidikan, dan
sebagainya. DRB dan kapten belajar.id harus menjadi garda terdepan dalam hal
literasi digital, minimal kemampuan 4C (critical thinking, creativity,
collaboration, dan communication),” ucapnya.
Sementara itu, Koordinator Data Pendidikan, Pusdatin, Kemendikbudristek, L.
Manik mengajak pihak sekolah untuk memperbarui informasi di Data Pokok
Pendidikan (Dapodik) dan memastikan data setiap sekolah itu benar. Seperti
lokasi, sarana dan prasarana, semua akan dilihat dari data.
“Data yang dimasukan pihak sekolah harus
sesuai dengan kondisi kenyataan yang ada di lapangan. Hal ini untuk menghindari
kendala untuk administratif dan operasional sekolah,” ujarnya. (SP)







Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.