Jakarta, Anetry.Net – Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kemdikbudristek apresiasi tingginya animo satuan pendidikan terapkan Kurikulum Merdeka.
Hingga Rabu (20/4) lalu, tercatat sebanyak
62.955 satuan pendidikan sudah mendaftar sebagai peserta dalam implementasi
Kurikulum Merdeka.
Menindaklanjuti kondisi tersebut, Ditjen
GTK menggelar Seri Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka
Mengajar yang membahas berbagai topik dan praktik Kurikulum Merdeka.
Penyelenggaraan webinar ini bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman para kepala satuan pendidikan dan guru dalam
mempersiapkan implementasi Kurikulum Mandiri secara mandiri di masing-masing
wilayah. Webinar yang dihadiri oleh lebih dari 7.000 kepala sekolah dan guru
dari satuan pendidikan di seluruh Indonesia itu kali ini mengangkat tema
“Filosofi Kurikulum Merdeka”.
Direktur Jenderal (Dirjen) GTK Iwan
Syahril dalam sambutannya mengapresiasi langkah-langkah pendampingan
Implementasi Kurikulum Merdeka dalam bentuk seri webinar.
Menurutnya, langkah tersebut dapat
memperkaya pengetahuan dan menyamakan visi bersama dalam mewujudkan
transformasi pendidikan di Indonesia. Kurikulum Merdeka merupakan kebijakan Kemdikbudristek
dalam mengatasi krisis pembelajaran yang diperparah adanya pandemi Covid-19.
Krisis pembelajaran meningkatkan
kesenjangan pembelajaran antarwilayah dan antarkelompok sosial ekonomi serta
mengakibatkan hilangnya pembelajaran.
“Untuk menjawab krisis pembelajaran
tersebut, Kemendikbudristek meluncurkan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka
Mengajar pada Jumat, 11 Februari 2022 lalu. Arah kebijakan Kurikulum Merdeka
lebih fokus pada materi yang esensial, struktur kurikulum yang lebih fleksibel,
dan memberikan keleluasan bagi guru untuk menggunakan berbagai perangkat ajar
sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik,” jelas Iwan pada Selasa,
(19/4).
Iwan juga menuturkan bahwa penyelenggaraan
Seri Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar
diharapkan dapat memberikan dukungan bagi para guru, kepala sekolah, dan
pengawas sekolah untuk memperoleh pemahaman terkait Kurikulum Merdeka secara
menyeluruh.
“Ini merupakan salah satu upaya untuk
saling belajar dan berbagi antarsesama guru dan pendidik yang sejatinya harus
tumbuh menjalar di dalam diri guru masing-masing, tumbuh untuk menjadi seorang
pembelajar sepanjang hayat sehingga mampu memberikan layanan pembelajaran yang
optimal bagi peserta didik,” terangnya.
Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi
Widdiharto mengatakan, seri webinar ini dapat menjadi wahana berbagi praktik
baik bagi kepala sekolah dan guru-guru yang telah melaksanakan atau
mengimplementasikan kurikulum merdeka di sekolah penggerak. Sehingga bagi
sekolah yang belum mengimplementasikan Kurikulum Merdeka bisa mendapatkan
gambaran yang nyata bagaimana penerapan kurikulum merdeka di sekolah.
Webinar tersebut menurut Rachmadi
dipandang sebagai langkah untuk mengajak dan mendorong kepala sekolah dan guru
di satuan pendidikan dalam memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar. Platform
tersebut menjadi media pembelajaran yang akan ‘mendampingi’ pendidik dan tenaga kependidikan dalam menerapkan
Kurikulum Merdeka.
Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka
dan Platform Merdeka Mengajar akan dilaksanakan pada 18 April sampai dengan
akhir bulan Juni 2022. Hal ini mempertimbangkan waktu Implementasi Kurikulum
Merdeka yang akan dilaksanakan pada awal semester baru yakni Juli 2022 bagi
satuan pendidikan yang memilih pilihan (kurikulum) Mandiri Berubah dan Mandiri
Berbagi.
“Setiap seri webinar akan membahas
topik-topik yang berkaitan dengan persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka
secara mandiri, antara lain Filosofi Kurikulum Merdeka, Struktur Kurikulum
Merdeka, kurikulum operasional tingkat satuan pendidikan, capaian pembelajaran,
asesmen, proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila, layanan helpdesk,
komunikasi belajar yang mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka, serta
beberapa topik menarik lain yang akan disajikan kemudian,” tambah Rachmadi
tentang perencanaan program webinar ke depannya.
Turut hadir berbagi pemahaman dan
praktik baik seputar Kurikulum Merdeka yaitu Pelaksana tugas (Plt.) Kepala
Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan (BSKAP), Zulfikri Anas; Tenaga Ahli Teknologi
Kemendikbudristek, Lasty Devira Kesdu; serta Guru Fisika SMAN 1 Cikalong Wetan,
Kabupaten Bandung Barat, Yudi Nugraha. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.