Jakarta, Anetry.Net – Guru sebagai garda terdepan yang paling
menentukan arah dan masa depan pendidikan Indonesia, selalu mendapat perhatian
serius dari pemerintah.
Selain menghadirkan platform yang
membantu guru dalam belajar, mengajar, dan berkarya, Kemdikbudristek juga
memprioritaskan seleksi guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (ASN PPPK) guna mengatasi tantangan kesejahteraan yang
dihadapi oleh para guru honorer selama ini.
“Sudah ada lebih dari 300,000 guru yang
lolos seleksi guru ASN PPPK dan mendapatkan penghasilan yang jauh lebih layak.
Kami akan terus melanjutkan program ini untuk memastikan guru-guru kita
mendapatkan hak yang sepadan dengan pengabdiannya,” tekan Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Hal itu disampaikan
Nadiem pada Jumat (13/5), dalam acara Nadiem Anwar
Makarim #masukkelas yang ditayangkan secara langsung di kanal YouTube
Kemendikbud RI, TV Edukasi, dan Indonesiana TV.
Memperhatikan proses administrasi
pengelolaan dana pendidikan yang belum efektif dan efisien, Kemdikbudristek
melakukan transformasi kebijakan dana bantuan untuk sekolah, mulai dari PAUD
sampai SMA dan sederajat.
Sebelumnya, besaran dana untuk setiap
murid di seluruh Indonesia adalah sama, namun sekarang disesuaikan dengan
tingkat kemahalan daerah. Dengan perubahan kebijakan BOS Majemuk ini, banyak
sekali sekolah di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) yang
mengalami peningkatan dana bantuan operasional sampai lebih dari dua kali lipat.
“Dana bantuan operasional sekolah
sekarang juga langsung dikirim ke rekening sekolah dan penggunaannya jauh lebih
fleksibel, sehingga kebutuhan sekolah bisa segera terpenuhi. Ini merupakan
upaya kami untuk memastikan peningkatan kualitas pendidikan terjadi di seluruh
Indonesia, dari Sabang sampai Merauke,” papar Nadiem.
Nadiem menambahkan, di setiap kunjungan kerjanya,
selalu ada waktu untuk mengunjungi sekolah dan berbincang dengan para murid. Ia
menyebut, semangat murid untuk belajar dan meraih cita-cita menjadi inspirasi
terbesarnya.
“Salah satu momentum kunjungan kerja
yang paling berkesan bagi saya adalah ketika Bapak Presiden ikut masuk ke dalam
kelas untuk berbincang dengan para murid, bahkan memberikan tantangan untuk
mereka,” kata Nadiem berkisah seputar perjalanannya mengunjungi berbagai daerah
guna mendapat umpan balik atas berbagai program Kemdikbudristek.
Nadiem meyakini, semua orang mempunyai
mimpi yang sama yaitu bagaimana di masa depan semua pelajar, pendidik, dan
setiap sekolah yang ada di Indonesia bisa merdeka untuk maju dan terus
berkembang. Ia menambahkan, perjalanan mewujudkan cita-cita Merdeka Belajar
masih sangat panjang dan membutuhkan gotong royong semua pihak.
“Terobosan-terobosan yang kami hadirkan
hanya akan terasa dampaknya jika kita semua terus bergerak serentak di jalan
yang sama, menuju satu tujuan, yaitu pendidikan yang berkualitas untuk seluruh
rakyat Indonesia,” pungkas Nadiem. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.