Badan Bahasa Kemdikbudristek Jelaskan Tiga Program Prioritas Penting - Salingka Nagari

Info Terkini

Post Top Ad


Jumat, 17 Juni 2022

Badan Bahasa Kemdikbudristek Jelaskan Tiga Program Prioritas Penting


Mataram,
Anetry.Net Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemdikbudristek E. Aminudin Aziz menyampaikan tiga program prioritas Badan Bahasa.

 

Tiga program prioritas tersebut yaitu Literasi Kebahasaan dan Kesastraan, Pelindungan Bahasa dan Sastra, dan Internasionalisasi Bahasa Indonesia.

 

Literasi Kebahasaan dan Kesastraan, kata E. Aminudin Aziz, sesungguhnya berbicara tentang segala macam yang terkait dengan penggunaan kapasitas intelektual manusia.

 

“Ketika kita diberikan atau disajikan teks atau nonteks, lalu kita bisa membacanya secara kritis, kemudian kita menggunakan untuk kecakapan hidup kita, itu adalah literasi. Jadi ketika kita berbicara literasi sesungguhnya berbicara tentang seluruh kepentingan hidup kita,” jelasnya di Mataram, Kamis (16/6) kemarin.

 

Sementara itu, berbicara tentang Pelindungan Bahasa dan Sastra, kata Aminuddin, Indonesia memiliki 718 bahasa daerah, dan Provinsi Papua memiliki bahasa daerah yang paling banyak yaitu 428 bahasa.

 

“Status bahasa daerah saat ini per tahun 2019, 11 bahasa daerah sudah punah dan terjadi penurunan tingkat vitalitas bahasa. 21 bahasa sudah mengalami kerentanan terancam punah,” ungkapnya.

 

Untuk itu, bahasa daerah atau bahasa ibu berfungsi emotif. Artinya, kata Aminudin, bahasa daerah sebagai pengungkap rasa, memiliki fungsi politis, memiliki fungsi estetis, memiliki fungsi medis, dan fungsi ekonomis.

 

“Bahasa daerah bisa dipakai untuk membuat karya-karya sastra daerah, ada sastra lisan, ada sastra tulis, seperti pantun dan sebagainya. Bahasa daerah ini adalah kekayaan kita bangsa Indonesia, karena ada pengetahuan dan ada kearifan lokal,” tuturnya.

 

Selanjutnya, berbicara Internasionalisasi bahasa Indonesia, lanjut Aminudin, ada satu pasal dalam Undang-undang Nomor 24 tentang keharusan bahasa Indonesia dipromosikan menjadi bahasa internasional.

 

“Bahasa Indonesia memperkaya diri dengan meminjam, mengambil bahasa-bahasa dari bahasa daerah di seluruh Indonesia, serta ditambahkan bahasa-bahasa asing seperti bahasa Belanda, Cina, Arab, Jepang, Korea, dan berbagai macam bahasa asing lainnya,” tuturnya.

 

Bahasa Indonesia, lanjut Aminudin, merupakan pengayaan dari bahasa daerah dan pengayaan dari bahasa asing. Bahasa asing adalah bahasa yang bisa digunakan dalam pendidikan dan menjadi sumber bagi pengayaan bahasa Indonesia. Untuk itu, terkait bahasa Indonesia akan terus diperjuangkan menjadi bahasa internasional.

 

“Ini adalah politik baru kita, melalui perencanaan bahasa Indonesia, antara lain perencanaan status, perencanaan korpus, perencanaan pemerolehan, dan perencanaan wibawa/pemartabatan,” jelasnya. (SP)

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad