Bagaimana Menulis Laporan Penelitian Berbentuk Jurnal? Simak di Sini - Salingka Nagari

Info Terkini

Post Top Ad


Jumat, 17 Juni 2022

Bagaimana Menulis Laporan Penelitian Berbentuk Jurnal? Simak di Sini


Anetry.Net
– Banyak orang, termasuk mahasiswa, guru, bahkan para peneliti pemula yang kesulitan menyusun laporan penelitiannya dalam bentuk jurnal ilmiah.

 

Jurnal adalah sebuah publikasi periodik dalam bentuk artikel yang diterbitkan secara berkala, dalam hal ini biasanya jurnal diterbitkan pada interval waktu tertentu. Jurnal memiliki beberapa jenis, di antaranya adalah Professional or Trade Journals, Popular Journals, dan Scholarly Journals.

 

Nah daripada kebingungan tidak mendapatkan informasi yang tepat, di sini anda bisa menyimak lebih dalam bagaimana sebaiknya menyusun jurnal ilmiah dengan benar.

 

Jurnal ilmiah, baik berupa jurnal tercetak maupun online alias e-journal, memiliki aturan dan tatanan yang baku dalam susunan laporannya. Bentuk laporan jurnal sebenarnya biasa disebut dengan artikel ilmiah penelitian. Dan tiap tempat publikasinya kadang memiliki aturan tata letak (template), bahkan susunan alur penulisan tersendiri.

 

Tetapi pada hakikatnya, aturan penulisan jurnal secara umum yang dapat dijadikan acuan adalah sebagai berikut:

 

Susunan Jurnal yang benar terdiri dari:

1. Judul
2. Abstrak
3. Pendahuluan
4. Bahan dan Metode
5. Hasil
6. Pembahasan
7. Kesimpulan
8. Daftar Pustaka

 

Setiap jurnal ilmiah, harus memiliki judul yang jelas dan mudah dipahami. Dengan membaca judul, pembaca mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca keseluruhan dari jurnal tersebut. Judul tidak boleh memiliki makna ganda. Judul tidak boleh lebih dari 12 kata jurnal bila ditulis berbahasa Indonesia dan tidak lebih dari 10 kata bila ditulis berbahasa Inggris.

 

Selanjutnya, yang perlu diperhatikan adalah penulisan Nama Penulis, Nama Pembimbing I, Nama Pembimbing II. Penulisan nama tersebut tanpa gelar akademik, dan disertai nama lembaga atau afiliasi seperti nama program stusi, fakultas, dan universitas, atau lembaga tempat bekerja. Beberapa kebiasaan yang perlu diperhatikan adalah dianjurkan menyertakan alamat dan email.

 

Kemudian adalah penulisan anstrak. Ingat, abstrak berbeda dengan ringkasan. Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi untuk menjelaskan secara singkat isi jurnal. Abstrak di sini dimaksudkan untuk menjadi penjelas tanpa mengacu pada jurnal. Bagian abstrak menyajikan sekitar 250 kata yang merangkum tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Jangan gunakan singkatan atau kutipan dalam abstrak. Pada abstrak harus berdiri sendiri tanpa catatan kaki.

 

Cara mudah untuk menulis abstrak adalah mengutip poin-poin paling penting di setiap bagian jurnal. Seterusnya menggunakan poin-poin untuk menyusun deskripsi singkat tentang jurnal yang telah disusun. Penulisan abstrak diketik menggunakan 1 spasi.

 

Yang paling perlu diperhatikan selanjutnya adalah pemilihan kata kunci (key word). Kata kunci biasanya ditulis sebanyak 3-5 kata, diambil dari inti yang akan dibahas dalam penelitian.

 

Setelah abstrak dan kata kunci, jurnal ilmiah ditulis dengan tahap pendahuluan. Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, serta uraian permasalahan yang akan diteliti yang dikaitkan dengan teori. Lalu diakhiri dengan tujuan dilakukannya penelitian tersebut.

 

Pada bagian berikutnya adalah Metode Penelitian atau juga biasa dibuat dengan bagian Metodologi. Bagian ini menjelaskan percobaan penelitian telah dilakukan. Peneliti menjelaskan desain penelitian, instrumen penelitian, metode pengumpulan data, dan jenis pengolahan data yang digunakan.

 

Tiba di bagian penting, bagian Pembahasan Hasil Penelitian. Bagian ini dibagi dalam subbab, pertama hasil penelitian, dan kedua pembahasan. Pada pembahasan, penulis atau peneliti membandingkan hasil penelitian dengan model atau teori yang diacu.

 

Bagian selanjutnya adalah Simpulan atau Kesimpulan. Bagian ini diisi dengan kesimpulan dari pembuktian hipotesis penelitian. Ditulis secara ringkas dengan memuat informasi yang cukup sehingga pembaca mengetahui peneliti telah membuktikan hipotesis penelitiannya.Biasanya pada bagian akhir simpulan juga terdapat saran yang berisi kemungkinan penelitian lebih lanjut, dan potensi-potensi yang dimiliki metode yang dipakai dapat dimasukkan.

 

Pada bagian akhir adalah penulisan Daftar Pustaka. Ditulis setelah bagian simpulan, jadi tidak berupa halaman baru seperti penulisan naskah buku.

 

Elemen yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut adalah, 1) nama pengarang ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, 2) tahun penerbitan, 3) judul, termasuk subjudul, 4) tempat penerbitan, dan 5) nama penerbit. (ni)

(source: berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad