Anetry.Net – Banyak orang, termasuk mahasiswa, guru, bahkan para peneliti pemula yang kesulitan menyusun laporan penelitiannya dalam bentuk jurnal ilmiah.
Jurnal adalah
sebuah publikasi periodik dalam bentuk artikel yang diterbitkan secara berkala,
dalam hal ini biasanya jurnal diterbitkan pada interval waktu tertentu. Jurnal
memiliki beberapa jenis, di antaranya adalah Professional or Trade Journals,
Popular Journals, dan Scholarly Journals.
Nah daripada kebingungan tidak mendapatkan informasi yang
tepat, di sini anda bisa menyimak lebih dalam bagaimana sebaiknya menyusun
jurnal ilmiah dengan benar.
Jurnal ilmiah, baik berupa jurnal tercetak maupun online
alias e-journal, memiliki aturan dan tatanan yang baku dalam susunan
laporannya. Bentuk laporan jurnal sebenarnya biasa disebut dengan artikel
ilmiah penelitian. Dan tiap tempat publikasinya kadang memiliki aturan tata
letak (template), bahkan susunan alur penulisan tersendiri.
Tetapi pada hakikatnya, aturan penulisan jurnal secara
umum yang dapat dijadikan acuan adalah sebagai berikut:
Susunan Jurnal yang benar terdiri dari:
1. Judul
2. Abstrak
3. Pendahuluan
4. Bahan dan Metode
5. Hasil
6. Pembahasan
7. Kesimpulan
8. Daftar Pustaka
Setiap jurnal
ilmiah, harus memiliki judul yang jelas dan mudah dipahami. Dengan membaca
judul, pembaca mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca keseluruhan dari
jurnal tersebut. Judul tidak boleh memiliki makna ganda. Judul tidak boleh
lebih dari 12 kata jurnal bila ditulis berbahasa Indonesia dan tidak lebih dari
10 kata bila ditulis berbahasa Inggris.
Selanjutnya, yang perlu diperhatikan adalah penulisan Nama
Penulis, Nama Pembimbing I, Nama Pembimbing II. Penulisan nama tersebut tanpa
gelar akademik, dan disertai nama lembaga atau afiliasi seperti nama program
stusi, fakultas, dan universitas, atau lembaga tempat bekerja. Beberapa
kebiasaan yang perlu diperhatikan adalah dianjurkan menyertakan alamat dan
email.
Kemudian adalah
penulisan anstrak. Ingat, abstrak berbeda dengan ringkasan. Bagian abstrak
dalam jurnal ilmiah berfungsi untuk menjelaskan secara singkat isi jurnal. Abstrak
di sini dimaksudkan untuk menjadi penjelas tanpa mengacu pada jurnal. Bagian
abstrak menyajikan sekitar 250 kata yang merangkum tujuan, metode, hasil dan
kesimpulan. Jangan gunakan singkatan atau kutipan dalam abstrak. Pada abstrak
harus berdiri sendiri tanpa catatan kaki.
Cara mudah untuk
menulis abstrak adalah mengutip poin-poin paling penting di setiap bagian
jurnal. Seterusnya menggunakan poin-poin untuk menyusun deskripsi singkat tentang
jurnal yang telah disusun. Penulisan abstrak diketik menggunakan 1 spasi.
Yang paling perlu
diperhatikan selanjutnya adalah pemilihan kata kunci (key word). Kata kunci
biasanya ditulis sebanyak 3-5 kata, diambil dari inti yang akan dibahas dalam
penelitian.
Setelah abstrak dan kata kunci, jurnal ilmiah ditulis
dengan tahap pendahuluan. Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, serta
uraian permasalahan yang akan diteliti yang dikaitkan dengan teori. Lalu diakhiri
dengan tujuan dilakukannya penelitian tersebut.
Pada bagian
berikutnya adalah Metode Penelitian atau juga biasa dibuat dengan bagian
Metodologi. Bagian ini menjelaskan percobaan penelitian telah dilakukan.
Peneliti menjelaskan desain penelitian, instrumen penelitian, metode
pengumpulan data, dan jenis pengolahan data yang digunakan.
Tiba di bagian penting, bagian Pembahasan Hasil Penelitian.
Bagian ini dibagi dalam subbab, pertama hasil penelitian, dan kedua pembahasan.
Pada pembahasan, penulis atau peneliti membandingkan hasil penelitian dengan
model atau teori yang diacu.
Bagian selanjutnya adalah Simpulan atau Kesimpulan.
Bagian ini diisi dengan kesimpulan dari pembuktian hipotesis penelitian. Ditulis
secara ringkas dengan memuat informasi yang cukup sehingga pembaca mengetahui peneliti
telah membuktikan hipotesis penelitiannya.Biasanya pada bagian akhir simpulan
juga terdapat saran yang berisi kemungkinan penelitian lebih lanjut, dan
potensi-potensi yang dimiliki metode yang dipakai dapat dimasukkan.
Pada bagian akhir adalah penulisan Daftar Pustaka.
Ditulis setelah bagian simpulan, jadi tidak berupa halaman baru seperti
penulisan naskah buku.
Elemen yang ditulis
dalam daftar pustaka secara berturut-turut adalah, 1) nama pengarang ditulis
dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, 2)
tahun penerbitan, 3) judul, termasuk subjudul, 4) tempat penerbitan, dan 5)
nama penerbit. (ni)
(source: berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.