Magetan, Anetry.Net – Penghapusan tenaga honorer yang direncanakan pemerintah dinilai dapat berdampak pada dunia pendidikan.
Seperti disebutkan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Magetan
Sundarto, rencana penghapusan tenaga honorer akan
membuat pendidikan di Magetan berhenti.
Ungkapan yang disampaikan
Sundarto tersebut bukan tanpa alasan. 50 persen guru yang mengajar di Kabupaten Magetan adalah tenaga honorer.
“Pendidikan akan deadlock atau berhenti karena hampir 50
persen guru diisi oleh guru honor,” ujar Sundarto seperti dilansir KompasCom Rabu (15/6)
kemarin.
Sundarto mengatakan, jika tenaga honorer dihapus pada 2023, Kabupaten Magetan
akan kekurangan sekitar 2.000 guru. Ditambah lagi ribuan guru di Magetan
akan memasuki masa pensiun.
“Tahun 2022 dan 2023 ini
terjadi tsunami pensiun, Kalau benar penghapusan diterapkan tahun depan maka di
Magetan akan ada kekurangan guru sekitar 2.000 guru lebih,” imbuhnya.
Ia berharap pemerintah daerah telah melakukan pemetaan
kebutuhan guru dan jumlah sekolah di Magetan sebelum penghapusan honorer
diterapkan.
Sundarto menyebut, kebijakan penghapusan tenaga honorer agar diterapkan secara berbeda bagi guru. Sebab, kebutuhan guru di
Kabupaten Magetan sangat tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.