Jakarta, Anetry.Net – Ditjen GTK selenggarakan Seminar Nasional bertema “Praktik Baik Gotong Royong Memajukan Pendidikan melalui Program Organisasi Penggerak (POP)”.
Seminar itu diselenggarakan secara luring dan diikuti oleh
350 orang peserta yang terdiri dari unsur kepala daerah, kepala sekolah,
pendidik, dan organisasi masyarakat (ormas) pelaksana Program Organisasi
Penggerak (POP).
Disampaikan pelaksana tugas (Plt.)
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani,
hingga saat ini Kemendikbudristek telah menyalurkan dana bantuan pemerintah
kepada 131 ormas dengan 154 proposal kegiatan peningkatan kompetensi pendidik
dan tenaga kependidikan.
Selain itu, terdapat dua ormas dengan
pembiayaan mandiri secara penuh, sehingga jumlah ormas pelaksana POP adalah 133
dengan 157 proposal.
“Seluruh program yang telah
dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi oleh Kemdikbudristek untuk kemudian
dapat diketahui praktik-praktik mana yang memenuhi syarat untuk diterapkan
dengan skala yang lebih luas,” ujar
di Jakarta, Rabu (14/12).
Nunuk berharap, seluruh ekosistem pendidikan dan mitra
pembangunan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang program strategis POP
serta dapat memperlihatkan praktik baik yang sudah dijalankan.
Lebih lanjut diungkapkan Nunuk, saat ini
evaluasi terhadap POP telah dilakukan menggunakan dua metode studi, yaitu
secara kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan data awal (baseline) studi
kuantitatif, terang Nunuk, telah dilakukan di tahun 2021 melalui Survei PAUD
dan Asesmen Nasional (AN) berikut dengan analisis datanya.
Dikatakan Nunuk, studi kualitatif telah
dilaksanakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan maupun
penghambat intervensi ormas dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi,
numerasi, serta penguatan karakter peserta didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.