Jakarta, Anetry.Net – Kementerian Agama akan menambah jumlah guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Luar Biasa (SLB).
Hal ini disampaikan Direktur Pendidikan
Agama Islam, Amrullah, terkait dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional
yang diperingati setiap 3 Desember. Tahun ini, Hari Disabilitas Internasional
mengambil tema ‘Solusi Transformatif untuk Pembangunan Inklusif: Peran Inovasi
dalam Mendorong Dunia yang Mudah Diakses dan Adil’.
“Peringatan Hari Disabilitas
Internasional menjadi momentum bagi Direktorat PAI di Kementerian Agama untuk
meningkatkan perannya dalam membimbing anak-anak disabilitas yang membutuhkan
perhatian khusus dalam bidang agama,” kata Amrullah di Jakarta, Minggu (4/12).
Menurutnya, Kementerian Agama mempunyai
komitmen yang tinggi untuk PAI di SLB. Hal ini sesuai dengan amanat Peraturan
Menteri Agama (PMA) Nomor 42 Tahun 2016, yang menugaskan Direktorat PAI untuk
menangani PAI di SLB, mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA.
“Sesuai dengan tugas kami di Direktorat
PAI, kami terus berupaya untuk meningkatkan mutu PAI di SLB, terutama melalui
peningkatan jumlah guru PAI pada SLB, agar anak didik kita di SLB mendapat
layanan pendidikan yang memadai dan bermutu,” terang Direktur PAI.
Merujuk pada data Kemendikbudristek
tahun 2022, Amrullah mengatakan bahwa saat ini terdapat 2.289 SLB, dengan
24.657 guru dan 112.364 siswa, baik yang dikelola oleh SLB Negeri maupun SLB
Swasta.
“Saat ini baru terdapat 782 guru PAI
pada SLB yang terdata di SIAGA. Dari jumlah itu hanya 183 GPAI SLB yang PNS,
baik yang diangkat oleh Kementerian Agama, Kemendikbudristek, maupun Pemda. Ini
berarti lebih dari 50 % SLB yang ada, tidak punya guru PAI,” jelas Amrullah.
Karena itu, dirinya akan berjuang agar
jumlah guru PAI SLB terus ditambah, baik melalui formasi CPNS maupun P3K. “Kami
akan berupaya agar jumlah guru PAI di SLB ditambah sesuai dengan kebutuhan,
baik melalui formasi Kementerian Agama maupun Pemerintah Daerah. Agar setiap
SLB mempunyai guru PAI yang kompeten dan sesuai dengan kualifikasi,” katanya.
Amrullah juga minta para guru PAI agar
memberi perhatian yang sungguh-sungguh kepada para siswanya sehingga mereka
dapat belajar dengan tenang dan nyaman di sekolahnya.
“Saya berharap para guru PAI dapat
menumbuhkan rasa kasih sayang sepenuh hati kepada anak didiknya sehingga mereka
dapat belajar yang nyaman dan penuh kekeluargaan,” pintanya.
Menurutnya, tugas ini memang tidak mudah
karena memerlukan kesabaran yang tinggi. Tapi inilah tugas mulia agar semua
anak bangsa mendapat layanan pendidikan yang adil dan setara, tanpa ada
diskriminasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.